Sabtu, 26 Desember 2009

Relai Jarak

Relai jarak atau distance relay digunakan sebagai pengaman utama (main protection) pada Suatu sistem transmisi, baik SUTT maupun SUTET, dan sebagai cadangan atau backup untuk seksi didepan. Relai jarak bekerja dengan mengukur besaran impedansi (Z), dan transmisi dibagi menjadi beberapa daerah cakupan pengamanan yaitu Zone-1, Zone-2, dan Zone-3, serta dilengkapi juga dengan teleproteksi (TP) sebagai upaya agar proteksi bekerja selalu cepat dan selektif didalam daerah pengamanannya.

Prinsip Kerja Relai Jarak

Relai jarak mengukur tegangan pada titik relai dan arus gangguan yang terlihat dari relai, dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat ditentukan.

Karakteristik Relai Jarak

Karakteristik relai jarak merupakan penerapan langsung dari prinsip dasar relai jarak. Karakteristik ini biasa digambarkan didalam diagram R-X. Macam-macam karakteristik relai jarak adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik impedansi
Ciri-ciri nya :
a. Merupakan lingkaran dengan titik pusatnya ditengah-tengah, sehingga mempunyai sifat non directional. Untuk diaplikasikan sebagai pengaman SUTT perlu ditambahkan relai directional atau relai arah.
b. Mempunyai keterbatasan mengantisipasi gangguan tanah high resistance.
c. Karakteristik impedansi sensitive oleh perubahan beban, terutama untuk SUTT yang panjang sehingga jangkauan lingkaran impedansi dekat dengan daerah beban.

2. Karakteristik Mho
Ciri-ciri:
a. Titik pusatnya bergeser sehingga mempunyai sifat directional.
b. Mempunyai keterbatasan untuk mengantisipasi gangguan tanah high resistance.
c. Untuk SUTT yang panjang dipilih Zone-3 dengan karakteristik Mho lensa geser.

3. Karakteristik Reaktansi
Ciri-ciri:
a. Karateristik reaktansi mempunyai sifat non directional. Untuk aplikasi di SUTT perlu ditambah relai directional atau relai arah.
b. Dengan seting jangkauan resistif cukup besar maka relai reaktansi dapat mengantisipasi gangguan tanah dengan tahanan tinggi.

4. Karakteristik Quadrilateral
Ciri-ciri:
a. Karateristik quadrilateral merupakan kombinasi dari 3 macam komponen yaitu : reaktansi, berarah dan resistif.
b. Dengan seting jangkauan resistif cukup besar, maka karakteristik relai quadrilateral dapat mengantisipasi gangguan tanah dengan tahanan tinggi.
c. Umumnya kecepatan relai lebih lambat dari

Sistem Eksitasi

Sistem eksitasi adalah sistem pasokan listrik DC sebagai penguatan pada generator listrik atau sebagai pembangkit medan magnet, sehingga suatu generator dapat menghasilkan energi listrik dengan besar tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus eksitasinya.

Sistem ini merupakan sistem yang vital pada proses pembangkitan listrik dan pada perkembangannya, sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)
2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).

1. Sistem Eksitasi dengan sikat
Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier.

Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atau menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah magnet permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol kumparan medan eksiter utama (main exciter).

Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generator menggunakan slip ring dan sikat arang, demikian juga penyaluran arus yang berasal dari pilot exciter ke main exciter .

Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)

Generator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shunt yang menghasilkan arus penguat bagi generator penguat kedua. Generator penguat (exciter) untuk generator sinkron merupakan generator utama yang diambil dayanya.

Pengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengatur besarnya arus Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur potensiometer atau tahanan asut. Potensiometer atau tahanan asut mengatur arus penguat generator pertama dan generator penguat kedua menghasilkan arus penguat generator utama. Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak terlalu besar nilainya (dibandingkan dengan arus generator penguat kedua) sehingga kerugian daya pada potensiometer tidak terlalu besar. PMT arus penguat generator utama dilengkapi tahanan yang menampung energi medan magnet generator utama karena jika dilakukan pemutusan arus penguat generator utama harus dibuang ke dalam tahanan.

Sekarang banyak generator arus bolak-balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arus searah yang dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga penyaluran arus searah bagi penguatan generator utama, oleh generator penguat kedua tidak memerlukan cincin geser karena. penyearah ikut berputar bersama poros generator. Cincin geser digunakan untuk menyalurkan arus dari generator penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua. Nilai arus penguatan kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.
Pengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur tegangan otomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pengaturan tegangan otomatis pada awalnya berdasarkan prinsip mekanis, tetapi sekarang sudah menjadi elektronik.

Perkembangan sistem eksitasi pada generator sinkron dengan sistem eksitasi tanpa sikat, karena sikat dapat menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi. Untuk menghilangkan sikat digunakan dioda berputar yang dipasang pada jangkar. Gambar 2 menunjukkan sistem excitacy tanpa sikat.

2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)

Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasi ke rotor generator mempunyai kelemahan karena besarnya arus yang mampu dialirkan pada sikat arang relatif kecil. Untuk mengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation.

Keuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation), antara lain adalah:
1) Energi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari poros utama (main shaft), sehingga keandalannya tinggi
2) Biaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terdapat sikat, komutator dan slip ring.
3) Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi kerusakan isolasi karena melekatnya debu karbon pada farnish akibat sikat arang.
4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad atmosfere) sebab semua peralatan ditempatkan pada ruang tertutup
5) Selama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga meningkatkan keandalan operasi dapat berlangsung terus pada waktu yang lama.
6) Pemutus medan generator (Generator field breaker), field generator dan bus exciter atau kabel tidak diperlukan lagi
7) Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus exciter atau kabel tidak memerlukan pondasi

Reverse Power Relay

Reverse power biasanya digunakan untuk menjelaskan mengenai fenomena perubahan unjuk kerja dari generator menjadi motor.

jadi dalam kejadian ini, sebuah generator yang tadinya menghasilkan daya listrik, berubah menjadi menggunakan daya listrik, dengan kata lain generator menjadi motor listrik. Hal ini bisa terjadi karena pada dasarnya antara generator dan motor memiliki konstruksi yang sama dan jika:

1. generator dihubungkan paralel atau bergabung dalam suatu jaringan dengan generator lain.

2. torsi yang dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover, dalam hal ini misalkan turbin uap, turbin air, atau mesin diesel) lebih kecil dari torsi yang dibutuhkan untuk menjaga agar kecepatan rotornya berada pada kecepatan proporsionalnya (dengan referensi frekuensi sistem).

3. terjadi kehilangan torsi dari penggerak mulanya (dengan kata lain penggerak mulanya seperti turbin atau mesin diesel "TRIP" atau mengalami kegagalan operasi) dan generator masih terhubung dengan jaringan. Karena masih ada kecepatan sisa pada rotornya, sedangkan disisi statornya ada tegangan dari jaringan, sehingga tegangan di stator menginduksi ke lilitan rotor yang berputar.

Dampak reverse power adalah sebagai berikut:
1. untuk diesel generator dapat terjadi ledakan pada ruang bakarnya karena adanya akumulasi bahan bakar yang tak terbakar sedangkan rotor terus berputar,
2. pada gas turbin juga akan merusak gearbox nya dan
3. pada hydro plant (turbin air) akan terjadi kavitasi.

Inti dari semuanya, jika terjadi reverse power pada suatu unit pembangkit listrik adalah terjadi kerusakan pada peralatan penggerak mulanya (prime mover) atau turbinnya. oleh karena itu pada generator dipasang relay reverse power sebagai pengamannya, dan biasanya interlock dengan generator CB nya.

Ketika Generator beroperasi dan menghasilkan daya listrik maka komponen arus beban I x cos φ bernilai positif, sedangkan dalam kondisi reverse power maka komponen beban aktif I x cos φ akan berubah menjadi bernilai negatif. Dan jika nilai negatif ini melampaui set point dari relay, maka relay reverse power akan bekerja dan beberapa saat kemudian memerintahkan Circuit breaker untuk membuka.

Konfigurasi Hubungan Belitan Transformator 3 Fasa

Transformator 3 fasa pada dasarnya merupakan Transformator 1 fase yang disusun menjadi 3 buah dan mempunyai 2 belitan, yaitu belitan primer dan belitan sekunder. Ada dua metode utama untuk menghubungkan belitan primer yaitu hubungan segitiga dan bintang (delta dan wye). Sedangkan pada belitan sekundernya dapat dihubungkan secara segitiga, bintang dan zig-zag (Delta, Wye dan Zig-zag). Ada juga hubungan dalam bentuk khusus yaitu hubungan open-delta (VV connection)

Konfigurasi Transformator 3 Fasa

Transformator hubungan segitiga-segitiga (delta-delta)

belitan primer dan sekunder dihubungkan secara delta. Belitan primer terminal 1U, 1V dan 1W dihubungkan dengan suplai tegangan 3 fasa. Sedangkan belitan sekunder terminal 2U, 2V dan 2W disambungkan dengan sisi beban. Pada hubungan Delta (segitiga) tidak ada titik netral, yang diperoleh ketiganya merupakan tegangan line ke line, yaitu L1, L2 dan L3.

Dalam hubungan delta-delta (lihat gambar 1), tegangan pada sisi primer (sisi masukan) dan sisi sekunder (sisi keluaran) adalah dalam satu fasa. Dan pada aplikasinya (lihat gambar 2), jika beban imbang dihubungkan ke saluran 1-2-3, maka hasil arus keluaran adalah sama besarnya. Hal ini menghasilkan arus line imbang dalam saluran masukan A-B-C. Seperti dalam beberapa hubungan delta, bahwa arus line adalah 1,73 kali lebih besar dari masing-masing arus Ip (arus primer) dan Is (arus sekunder) yang mengalir dalam lilitan primer dan sekunder. Power rating untuk transformator 3 fasa adalah 3 kali rating


Ketika transformator dihubungkan secara bintang-bintang, yang perlu diperhatikan adalah mencegah penyimpangan dari tegangan line ke netral (fase ke netral). Cara untuk mencegah menyimpangan adalah menghubungkan netral untuk primer ke netral sumber yang biasanya dengan cara ditanahkan (ground), seperti ditunjukkan pada
Gambar 4. Cara lain adalah dengan menyediakan setiap transformator dengan lilitan ke tiga, yang disebut lilitan ” tertiary”. Lilitan tertiary untuk tiga transformator dihubungkan secara delta seperti ditunjukkan pada Gambar 5, yang sering menyediakan cabang yang melalui tegangan dimana transformator dipasang. Tidak ada beda fasa antara tegangan line transmisi masukan dan keluaran (primer & sekunder) untuk transformator yang dihubungkan bintang-bintang.

Hubungan delta-bintang menghasilkan beda fasa 30° antara tegangan saluran masukan dan saluran transmisi keluaran. Maka dari itu, tegangan line keluaran E12 adalah 30° mendahului tegangan line masukan EAB, seperti dapat dilihat dari diagram phasor. Jika saluran keluaran memasuki kelompok beban terisolasi, beda fasanya tidak masalah. Tetapi jika saluran dihubungkan paralel dengan saluran masukan dengan sumber lain, beda phasa 30° mungkin akan membuat hubungan paralel tidak memungkinkan, sekalipun jika saluran tegangannya sebaliknya identik.

Keuntungan penting dari hubungan bintang adalah bahwa akan menghasilkan banyak isolasi/penyekatan yang dihasilkan di dalam transformator. Lilitan HV (high Voltage/tegangan tinggi) telah diisolasi/dipisahkan hanya 1/1,73 atau 58% dari tegangan saluran.

Alat Pembagi Beban Generator

Prinsip Alat Pembagi Beban Generator

Governor beroperasi pada mesin penggerak sehingga generator menghasilkan keluaran arus yang dapat diatur dari 0 % sampai dengan 100% kemampuannya. Jadi masukan ke mesin penggerak sebanding dengan keluaran arus generatornya atau dengan kata lain pengaturan governor 0 % sampai dengan 100 % sebanding dengan arus generator 0% sampai dengan 100 % pada tegangan dan frekuensi yang konstan.
Governor bekerja secara hidrolik/mekanis, sedangkan sinyal masukan dari keluaran arus generator berupa elektris, sehingga masukan ini perlu diubah ke mekanis dengan menggunakan elektric actuator untuk menggerakkan motor listrik yang menghasilkan gerakan mekanis yang diperlukan oleh governor.
Pada beberapa generator yang beroperasi paralel, setelah sebelumnya disamakan tegangan, frekuensi, beda phasa dan urutan phasanya, perubahan beban listrik tidak akan dirasakan oleh masing-masing generator pada besaran tegangan dan frekuensinya selama beban masih dibawah kapasitas total paralelnya, sehingga tegangan dan frekuensi ini tidak digunakan sebagai sumber sinyal bagi governor.
Untuk itu digunakan arus keluaran dari masing-masing generator sebagai sumber sinyal pembagian beban sistem paralel generator-generator tersebut.
Saat diparalelkan pembagian beban generator belum seimbang/sebanding dengan kemampuan masing-masing generator. Alat pembagi beban generator dipasangkan pada masing-masing rangkaian keluaran generator, dan masing-masing alat pembagi beban tersebut dihubungkan secara paralel satu dengan berikutnya dengan kabel untuk menjumlahkan sinyal arus keluaran masing-masing generator dan menjumlahkan sinyal kemampuan arus masing-masing generator.
Arus keluaran generator yang dideteksi oleh alat pembagi beban akan merupakan petunjuk posisi governor berapa % , atau arus yang lewat berapa % dari kemampuan generator. Hasil bagi dari penjumlahan arus yang dideteksi alat-alat pembagi beban dengan jumlah arus kemampuan generator -generator yang beroperasi paralel dikalikan 100 (%) merupakan nilai posisi governor yang harus dicapai oleh setiap mesin penggerak utama sehingga menghasilkan keluaran arus yang proprosional dan sesuai dengan kemampuan masing-masing generator.
Bila ukuran generator sama maka jumlah arus yang dideteksi oleh masing-masing alat pembagi beban dibagi jumlah generator merupakan arus beban yang harus dihasilkan oleh generator setelah governornya diubah oleh electric actuator yang menerima sinyal dari alat pembagi beban sesaat setelah generator diparalelkan .

Alat pembagi beban generator merupakan peralatan otomatis yang menyeragamkan operasi governor dalam menaikkan atau menurunkan power mesin atau daya generator sesuai perubahan bebannya, dan sangat diperlukan bila memiliki lebih dari dua generator dengan karakteristik yang berbeda yang beroperasi secara paralel.
Dengan alat pembagi beban generator, maka setiap generator mempunyai faktor penggunaan (beban maksimum dibagi kapasitas generator) yang sama dan kecil yang berarti bagus.
Perubahan beban akibat pemasukan atau pengeluaran generator dari sistem paralel generator-generator akan dirasakan sama oleh setiap generator dalam sistem tsb , tanpa overload atau overspeed.
Alat pembagi beban generator hanya bisa diterapkan pada generator set-engine yang mempunyai governor dan bisa dikembangkan untuk sistem kontrol yang lebih lanjut seperti kontrol dengan distributed control system (DCS). 



Daftar Pustaka
1.300 KW SEBP1384, Caterpillar Parts, 3412 Generator Set Engine
2.Woodward Engine Control, USA 9704825811
3.Power station engineering and economy, Bernhardt G.A. Skrotzki and William A Vopat

Transformator Daya dan Cara Pengujiannya

Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Dalam operasi umumnya, trafo-trafo tenaga ditanahkan pada titik netralnya sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan/proteksi, sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.

Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

Kumparan tertier

Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta. Kumparan tertier sering dipergunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua trafo daya mempunyai kumparan tertier.
- Minyak trafo
Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak trafo harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:


•kekuatan isolasi tinggi
•penyalur panas yang baikberat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat
•viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
•titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan
•tidak merusak bahan isolasi padat sifat kimia y
ang stabil.

Bushing

Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut denga tangki trafo.

Minggu, 20 Desember 2009

Generator Sinkron Konstruksi Generator Sinkron

Generator Sinkron
Konstruksi Generator Sinkron

Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan konstruksi motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron (seperti telah dibahas di sini). Ada dua struktur kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC (membangkitkan medan magnet, biasa disebut sistem eksitasi) dan sebuah kumparan (biasa disebut jangkar) tempat dibangkitkannya GGL arus bola-balik.
Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan GGL berupa stator yang diam dan struktur medan magnit berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada struktur medan yang berputar dihubungkan pada sumber DC luar melaui slipring dan sikat arang, tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem “brushless excitation”.

Bentuk Penguatan
Seperti telah diuraikan diatas, bahwa untuk membangkitkan fluks magnetik diperlukan penguatan DC. Penguatan DC ini bisa diperoleh dari generator DC penguatan sendiri yang seporos dengan rotor mesin sinkron. Pada mesin sinkron dengan kecepatan rendah, tetapi rating daya yang besar, seperti generator Hydroelectric (Pembangkit listrik tenaga air), maka generator DC yang digunakan tidak dengan penguatan sendiri tetapi dengan “Pilot Exciter” sebagai penguatan atau menggunakan magnet permanent (magnet tetap).
Ada dua tipe sistem penguatan “Solid state”, yaitu:
• Sistem statis yang menggunakan Diode atau Thyristor statis, dan arus dialirkan ke rotor melalui Slipring.
• “Brushless System”, pada sistem ini penyearah dipasangkan diporos yang berputar dengan rotor, sehingga tidak dibutuhkan sikat arang dan slip-ring.

Bentuk Rotor
Untuk medan rotor yang digunakan tergantung pada kecepatan mesin, mesin dengan kecepatan tinggi seperti turbo generator mempunyai bentuk silinder gambar 3a, sedangkan mesin dengan kecepatan rendah seperti Hydroelectric atau Generator Listrik Diesel mempunyai rotor kutub menonjol

Bentuk Stator
Stator dari Mesin Sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik , seperti telah dibahas di sini, yang berbentuk laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar. Dengan inti ferromagnetik yang bagus berarti permebilitas dan resistivitas dari bahan tinggi.
Belitan jangkar (stator) yang umum digunakan oleh mesin sinkron tiga fasa, ada dua tipe yaitu :
a. Belitan satu lapis (Single Layer Winding).
b. Belitan berlapis ganda (Double Layer Winding).

Bentuk Stator Satu Lapis
Belitan satu lapis, karena hanya ada satu sisi lilitan didalam masing-masing alur. Bila kumparan tiga fasa dimulai pada Sa, Sb, dan Sc dan berakhir di Fa, Fb, dan Fc bisa disatukan dalam dua cara, yaitu hubungan bintang dan segitiga. Antar kumparan fasa dipisahkan sebesar 120 derajat listrik atau 60 derajat mekanik, satu siklus GGL penuh akan dihasilkan bila rotor dengan 4 kutub berputar 180 derajat mekanis. Satu siklus GGL penuh menunjukkan 360 derajat listrik, adapun hubungan antara sudut rotor mekanis α_mek dan sudut listrik α_lis.

Belitan Berlapis Ganda
Kumparan jangkar yang diperlihatkan pada gambar 5 hanya mempunyai satu lilitan per kutub per fasa, akibatnya masing-masing kumparan hanya dua lilitan secara seri. Bila alur-alur tidak terlalu lebar, masing-masing penghantar yang berada dalam alur akan membangkitkan tegangan yang sama. Masing-masing tegangan fasa akan sama untuk menghasilkan tegangan per penghantar dan jumlah total dari penghantar per fasa.
Dalam kenyataannya cara seperti ini tidak menghasilkan cara yang efektif dalam penggunaan inti stator, karena variasi kerapatan fluks dalam inti dan juga melokalisir pengaruh panas dalam daerah alur dan menimbulkan harmonik. Untuk mengatasi masalah ini, generator praktisnya mempunyai kumparan terdistribusi dalam beberapa alur per kutub per fasa. Gambar 7 memperlihatkan bagian dari sebuah kumparan jangkar yang secara umum banyak digunakan. Pada masing-masing alur ada dua sisi lilitan dan masing-masing lilitan memiliki lebih dari satu putaran. Bagian dari lilitan yang tidak terletak kedalam alur biasanya disebut “ Winding Overhang”, sehingga tidak ada tegangan dalam winding overhang.

Faktor Distribusi
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa sebuah kumparan terdiri dari sejumlah lilitan yang ditempatkan dalam alur secara terpisah. Sehingga, GGLl pada terminal menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan kumparan yang telah dipusatkan. Suatu faktor yang harus dikalikan dengan GGL dari sebuah kumparan distribusi untuk menghasilkan total GGL yang dibangkitkan disebut faktor distribusi Kd untuk kumparan. Faktor ini selalu lebih kecil dari satu (Kd < 1).

http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/generator-sinkron.html

Reverse Power Relay

Reverse Power Relay
Reverse power biasanya digunakan untuk menjelaskan mengenai fenomena perubahan unjuk kerja dari generator menjadi motor.
jadi dalam kejadian ini, sebuah generator yang tadinya menghasilkan daya listrik, berubah menjadi menggunakan daya listrik, dengan kata lain generator menjadi motor listrik. Hal ini bisa terjadi karena pada dasarnya antara generator dan motor memiliki konstruksi yang sama dan jika:

1. generator dihubungkan paralel atau bergabung dalam suatu jaringan dengan generator lain.

2. torsi yang dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover, dalam hal ini misalkan turbin uap, turbin air, atau mesin diesel) lebih kecil dari torsi yang dibutuhkan untuk menjaga agar kecepatan rotornya berada pada kecepatan proporsionalnya (dengan referensi frekuensi sistem).

3. terjadi kehilangan torsi dari penggerak mulanya (dengan kata lain penggerak mulanya seperti turbin atau mesin diesel "TRIP" atau mengalami kegagalan operasi) dan generator masih terhubung dengan jaringan. Karena masih ada kecepatan sisa pada rotornya, sedangkan disisi statornya ada tegangan dari jaringan, sehingga tegangan di stator menginduksi ke lilitan rotor yang berputar.

Dampak reverse power adalah sebagai berikut:
1. untuk diesel generator dapat terjadi ledakan pada ruang bakarnya karena adanya akumulasi bahan bakar yang tak terbakar sedangkan rotor terus berputar,
2. pada gas turbin juga akan merusak gearbox nya dan
3. pada hydro plant (turbin air) akan terjadi kavitasi.

Inti dari semuanya, jika terjadi reverse power pada suatu unit pembangkit listrik adalah terjadi kerusakan pada peralatan penggerak mulanya (prime mover) atau turbinnya. oleh karena itu pada generator dipasang relay reverse power sebagai pengamannya, dan biasanya interlock dengan generator CB nya.

Reverse power relay bekerja dengan mengukur komponen aktif arus beban, I x cos φ.
Ketika Generator beroperasi dan menghasilkan daya listrik maka komponen arus beban I x cos φ bernilai positif, sedangkan dalam kondisi reverse power maka komponen beban aktif I x cos φ akan berubah menjadi bernilai negatif. Dan jika nilai negatif ini melampaui set point dari relay, maka relay reverse power akan bekerja dan beberapa saat kemudian memerintahkan Circuit breaker untuk membuka.

http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/10/reverse-power-relay.html

Billing System Overview

Billing System Overview
Setiap bidang usaha kini selalu melakukan transaksi, apalagi bidang-bidang yang selalu melakukan transaksi dalam jumlah besar seperti rumah sakit atau departement store atau bidang usaha yang transaksinya berbentuk abstrak seperti usaha warung internet atau warung game online, dan disinilah sistem billing bekerja. Secara umum sistem billing telah banyak digunakan hampir di semua bidang usaha. Sistem billing paling banyak digunakan di bidang informasi dan telekomunikasi, contohnya sistem billing digunakan oleh PT.TELKOM untuk mencatat transaksi telepon rumah yang dilakukan oleh pelanggan, kemudian sistem billing digunakan beberapa provider mobile phone untuk mencatat transaksi pembicaraan antar pelanggannya, dan masih banyak lagi manfaat sistem billing di dunia usaha.


Sistem billing ternyata juga dapat digunakan di usaha telekomunikasi masa depan yang berbasiskan IP atau yang biasa disebut dengan VoIP. Di masa yang akan datang tentunya semua jaringan akan berbasiskan IP sehingga untuk berbisnis VoIP diperlukan juga sistem billing yang handal. Pada dasarnya sistem billing merupakan sistem pencatat dan pemonitor transaksi berbentuk software yang jika orang ingin memilikinya mereka haruslah membeli software tersebut dan kemudian menginstallnya ke komputer mereka. Tetapi kini, dengan adanya internet, software-software tersebut dapat di download melalui situs-situs yang disediakan. Ada bermacam-macam model sistem billing dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, ada juga yang gratis dan ada pula yang dikenai biaya.



Mekanisme Sistem Billing

Mekanisme sistem billing yang menggunakan software pada dasarnya cukup mudah. Kita cukup menginstallnya ke komputer, tetapi lain halnya jika kita mengakses melalui internet. Jika sistem billing tersebut diakses melalui internet maka sistem billing tersebut biasa digunakan di warung-warung internet atau warung game on-line. Kemudian setelah pengguna warnet tersebut selesai menggunakan, maka secara otomatis sistem billing akan menghitung berapa biaya yang diperlukan per kilobyte pemakaian.



Kelebihan dan kekurangan Sistem billing


Kelebihan Sistem Billing


_ Memudahkan pemilik usaha untuk memanage segala transaksi yang terjadi

_ Pemakaiannya lebih praktis

_ Lebih menghemat dari segi pengeluaran, maksudnya dengan menggunakan sistem billing ini setiap usaha hanya perlu mempekerjakan satu orang operator untuk mengontrol segala aktivitas transaksi yang terjadi.

_ Simple dalam penggunaanya karena sudah dilengkapi fiture-fiture standard yang dibutuhkan.


Kekurangan Sistem Billing


_ Perlu adanya security yang baik agar rahasia transaksi terjaga.

_ Jika internet atau listrik di sekitar sedang bermasalah, maka sistem ini pun akan ikut bermasalah.

Sabtu, 19 Desember 2009

Pencegahan Friendster biar gak kena Hack

Teknik ini memanfaat kan prinsip Social Engineering Dengan cara mengalihkan Profil Orang iseng tsb ke halaman Fake Login......Entah dengan getUrl-nya Flash..... ato windows.location-nya javascript.......Cara melihatnya Cukup mudah.....Lihat ajah URL-nya apakah benar dari Friendster.com???? Kalo bukan..... jangan diisi email & pass-nya jika kamu terlanjur isi dan sang hacker dah ngehack FS kamu...buru2 deh Forgot Password(itu tuh menu di bawah login form)....Mudah2an sang hacker belom ganti setting email-nya sehingga bisa dapet passwd dari email.... 2. Cookies Steal (XSS)
Nah teknik ini adalah teknik yang paling bahaya.......Coz Semuanya terlihat biasa ajah tau-tau Cookie udah tercuri..... Cara mencegahnya cukup mudah....tinggal disable ajah javascript-nya
Kalo di mozilla ada di [Tools][Option-[Contents][Enable javascript]--->ilangin centangnya....
Kalo di Opera ada di [Tools][Preferencees][Advanced][enable javascript] ---> ilangin juga centangnya
3. Overlay
Teknik Overlay juga menggunakan Social Engineering Namun Lebih bahaya dari teknik Redirect....Karena pas dilihat URL-nya tetap dari Friendster.com..........Tapi tenang ajah.....Teknik ini juga bisa dicegah.......Jadi pas ada Login page, padahal kita dah login...Jangan langsung percaya....Coba lo ViewSource [pake klik kanan] Dulu... Terus cari string berikut pake menu find/search ya.... jangan dipelototin
<---sTART>
form name="message_form" action="/sendmessage.php"method="post"
<---end>
Kalo ada string begitu.... berarti emang bener....yang kamu liat adalah Fake Login Dengan Teknik Overlay........Jangan diisi paswd + emailnya...^_^
4. Teknik Testimonial/Comment
Dengan mengirim Comment dengan Layer yg begitu besar,, sang hacker bisa mendeface FS kamu.
Tips: Setting FS kamu supaya Aproval Comment tidak otomatis,, dan ketika ada yang mengirim
caranya:
msk ke setting --> trus cari approve comment automatically
trus pilih never
komen dengan layer (
) besar jangan di approve
untuk menghilangkan script ini kita ubah FS kita ke safe mode
caranya:
msk ke setting --> trus cari safe mode
trus pilih yes
nanti kita masuk ke menu edit comment, trus apus yg ada hubungannya (
)
semoga berguna....

source : http://one.indoskripsi.com/artikel-skripsi-tentang/pencegahan-friendster-biar-gak-kena-hack

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN AMPEREMETER ARUS SEARAH DIGITAL Dengan MAGNETIC FIELD SENSOR

Umumnya, didalam sebuah pengukuran dibutuhkan sebuah instrumen sebagai suatu cara fisis untuk menentukan nilai dari suatu besaran (kuantitas) atau variabel. Instrumen tersebut membantu peningkatan keterampilan manusia dan dalam banyak hal memungkinkan seseorang untuk menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui. Tanpa bantuan instrumen tersebut, manusia tidak dapat menentukannya. Dengan demikian, instrumen dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran dari suatu kuantitas atau variabel.
Pada jaman modernisasi seperti sekarang ini, instrumen telah banyak digunakan pada berbagai macam aspek kehidupan. Salah satunya ialah dalam dunia keteknikan yang sering kita lihat. Instrumen sebagai sebuah alat pengukuran sangat berperan penting dalam menentukan nilai dari suatu besaran secara kualitatif. (William david Cooper,1960:1).

Umumnya, didalam sebuah pengukuran dibutuhkan sebuah instrumen sebagai suatu cara fisis untuk menentukan nilai dari suatu besaran (kuantitas) atau variabel. Instrumen tersebut membantu peningkatan keterampilan manusia dan dalam banyak hal memungkinkan seseorang untuk menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui. Tanpa bantuan instrumen tersebut, manusia tidak dapat menentukannya. Dengan demikian, instrumen dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran dari suatu kuantitas atau variabel (William david Cooper,1960:1).
Pada jaman modernisasi seperti sekarang ini, instrumen telah banyak digunakan pada berbagai macam aspek kehidupan. Salah satunya ialah dalam dunia keteknikan yang sering kita lihat. Instrumen sebagai sebuah alat pengukuran sangat berperan penting dalam menentukan nilai dari suatu besaran secara kualitatif.
Instrumen elektronik, adalah instrumen yang sering kali digunakan dalam dunia keteknikan. Instrumen elektronik, didasarkan pada prinsip-prinsip elektronika atau kelistrikan dalam pemakaiannya sebagai alat ukur elektronika. Sebuah instrumen elektronika dapat berupa sebuah alat yang konstruksinya sangat sederhana dan relatif tidak rumit. Tetapi dengan berkembangnya teknologi, tuntutan akan kebutuhan instrumen-instrumen yang lebih akurat atau lebih teliti semakin meningkat yang kemudian menghasilkan perkembangan-perkembangan baru dalam perencanaan dan pemakaian. Untuk mengguanakan instrumen-instrumen ini secara cermat, kita harus mengerti prinsip kerjanya dan mampu memperkirakan apakah instrumen tersebut sesuai pemakaian yang akan direncanakan.
Banyak sebab terjadinya kesalahan pengukuran yang mengakibatkan kurang tepatnya hasil pengukuran oleh sebuah instrumen. Sehingga kita harus memperhatikan beberapa hal sebelum menggunakan sebuah instrumen untuk melakukan suatu pengukuran. Ketelitian, ketepatan, sensitif, dan resolusi adalah hal-hal sangat perlu diperhatikan dalam penggunaan sebuahinstrumen sebelum melakukan pengukuran.
Dalam dunia elektronika, instrumen yang sering digunakan ialah alat pengukur arus searah (Ampermeter DC). Sebelumnya, untuk melakukan pengukuran arus searah menggunakan galvanometer sistem gantungan (suspension galvanometer).Instrumen ini merupakan pelopor instrumen kumparan putar, dasar bagi kebanyakan alat penunjuk arus searah yang dipakai secara umum.
Prinsip kerja dari sebuah galvanometer suspensi ini sangatlah sederhana. Sebuah kumparan kawat halus digantung didalam medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah magnet permanen berbentuk sepatu kuda. Menurut hukum elektromagnetik kumparan tersebut akan berputar didalam medan magnet bila dialiri oleh arus listrik. Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus berfungsi sebagai pembawa arus dari dan ke kumparan, dan keelastisan serabut tersebut membangkitkan suatu torsi yang melawan perputaran kumparan. Kumparan akan terus berdefleksi sampai gaya elektromagnetiknya mengimbangi torsi mekanis lawan dari gantungan. Dengan demikian penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi arus yang dibawa oleh kumparan tersebut (William david Cooper,1960:49).
Cara pengukuran arus dengan menggunakan ampermeter pada umumnya ialah dengan menghubungkan secara seri antara rangkaian yang akan diukur arusnya dengan ampermeter. Karena didalam sebuah ampermeter terdapat kumparan sebagai pelalu untuk menghasilkan putaran, maka dengancara pengukuran arus seperti diatas akan menghasilkan pengukuran yang kurang sempurna.
Pada dasarnya sebuah kumparan terbentuk dari kawat panjang yang dililitkan secara melingkar. Sehingga sebuah kumparan mempunyai hambatan sebesar:
R = ?
Dengan : R = Hambatan (?)
? = Hambatan jenis bahan kawat
L = Panjang kawat (m)
A = Luas penampang kawat (m) Dengan cara pengukuran arus dengan ampermeter pada umumnya inilah, mengakibatkan rangkaian terbebani oleh hambatan dalam ampermeter. Sehingga arusyang akan diukur menjadi lebih kecil dari nilai arus sebenarnya yang mengakibatkan kekurangakuratan hasil pengukuran.

source : http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/teknik-elektro/perancangan-dan-pembuatan-amperemeter-arus-searah-digital-dengan-magne-1

TV Server Streaming dengan menggunakan aplikasi VLC

Perkembangan teknologi informasi terutama dibidang multi media telah melahirkan berbagai aplikasi layanan audio maupun video yang berbasis jaringan seperti media streaming, videophone, video conference dan lain sebaginya. Sebuah saluran televise dengan format analog ditangkap oleh kartu tv tuner diubah menjadi format digital dan dijadikan sebagai sumber media yang dapat dialirkan ke dalam jaringan komputer.
Sebuah berkas audio atau video yang terletak pada komputer server. untuk dapat menjalankannya berkas tersebut harus ditransfer dari komputer server ke komputer client dimana pengguna berada. terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk melakukan proses transfer berkas dari server ke client. Metode pertama denga mengunduh keseluruhan berkas yang diinginkan tersebut ke client, metode ini memerlukan media penyimpanan yang besar dan waktu yang dibutuhkan juga cukup lama apalagi bila berkasnya berukuran besar. Metode kedua dengan melakukan streaming, sebelum server melakukan pengiriman terlebih dahulu berkas tersebut dimampatkan dan disandikan, kemudian dibagi menjadi beberapa paket. Paket demi paket ditransmisikan secara berurutan ke client dan disimpan sementara didalam buffer. Paket dalam buffer tersebut kemudian diurai satu persatudan langsung dimainkan tanpa menunggu kesalahan paket diterima oleh client. selama proses memainkan client masih tetap menerima paket yang dikirim oleh server.
Tujuan ini adalah membangun sebuah layanan streaming media berupa streaming saluran televisi yang diaplikasikan pada jaringan komputer lokal (LAN).
Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan fileaudio atau video secara langsung pada komputer client sesaat setelah ada permintaan dari user audio yang menghabiskan waktu cukup lama dapat dihindari.
Pada dasarnya smua jenis berkas baik berkas audio , video, gambar, teks, data 3D, Perangkat lunak, dan sebagainya. Tapi streaming sejatinya lebih mengacu kepada time-band media, khususnya audio dan video baik secara langsung (real-time) maupun rekaman (pre-encoded). Salah satu aplikasi yang sangat akrab dengan teknologi streaming adalah aplikasi Internet broadcasting, yaitu penyiaran audio maupun video yang berbasis IP (Internet Protokol).Ada dua jenis layanan yang dapat disuguhkan oleh internet broadcasting ini, yaitu on demand dan live.
Secara teknis, Internet broadcasting yang menggunakan teknologi streaming sebagai sistem transmisi terdiri atas dua jenis, yaitu unicasting dan multicasting.
Unicasting
Transmisi Informasi dilakukan dari satu pengirim ke satu penerima atau bersifat point to point. Akan tetapi hal ini membutuhkan banyak bandwidth dalam jaringan. Server harus membangkitkan data yang sama untuk setiap penerima.
Multicasting
Multicasting adalah pengiriman data dari satu titik kebanyak titik atau bersifat point to multipoint. Denga multicasting, berkas media yang tengah dibuat langsung dibawa ke streaming server dan hasilnya langsung dialirkan saat itu juga ke satu titik tertentu disebarkan. Proses penyampaian berkas media dari proses pembuatan hingga komputer pengguna tersebut hanya terjadi sekalisaja, yaitu saat berkas media tersebut dibuat untuk pertama kalinya.
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media trasmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data inormasi, program-program penggunaan bersama perangkat keras. seperti printer, media penyimpanan, media optic, dan sebagainya.
Beberapa perangkat lunak streaming server yang saat itu sedang dikembangkan oleh beberapa pengembang diantaranya adalah Apple-Quick Time Streaming Server (QTSS), Darwin Streaming Server (DSS), Icecast Streaming Server, Shoutcast, Real Server, Video LAN, dan masih banyak lagi dan bersifat bebas maupun tidak bebas atau gratis maupun bayar.
Video LAN adalah sebuah software aplikasi yang diperuntukan bagi streaming. Video yang dapat menggunakan dua macam software Video LAN :
• Video LAN Server (VLS), dapat digunakan untuk streaming file dalam format MPEG-1 , MPEG-2, dan MPEG-4, DVD, TV chanel.
• Video LAN Client (VLC), Memiliki fungsi yang sama dengan VLS, namun dapat bertindak sebagai server streaming ataupun sebagai client yang menerima video yang disistem dari server.

Berka sstream yang dikirim berupa data audio dan video yang diambil dari perangkat keras berupa kartu tv tuner. Isi dari data audio dan video yang distreaming tersebut alah berupa siaran televisi, dari sumber media berupa kartu tv tuner syng terpasang pada computer server streaming.

Muxer digunakan untuk menggabungkan data audio dan video yang telah di mampatkan, sehingga menjadi satu paket data tunggal. Protokol yang digunakan dapat berupa protocol TCP maupun UDP.

Keuntungan protocol TCP adalah ketika tidak ada satupun client yang meminta layanan streaming, sensor tidak akan mengirimkan data stream. Keuntungan Protokol UDP adalah berapapa client yang terhubung pada server besarnya bandwidth yang digunakan adalah tetap.

Kesimpulan
Dari perencanaan dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat tarik kesimpulan:
• Untuk percobaam 3 hasil yang didapat paling optimal untuk digunakan dengan percobaab lainnya. Karena kualitas gambar ataupun audio masih bagus untuk diterima client. dan untuk pemakaiannya bandwidtnya juga tidak terlalu besar untuk percobaan selanjutnya sudah tidak optimal lagi untuk digunakan streaming media karena mengalami penuruna kualitas gambar dan suara terutama pada percobaan terakhir.


DAFTAR PUSTAKA

1. Apostolopoustos, john g., Wai Lian Tan da j. Wee. “ Video Streaming: Concepts, Algorithms, and systems”, Hewlett Packard Laboratories, Palu Alto.2002
2. Azikin, A.dan Yhuda P.,” Video/ TV streaming denga video LAN project”, Andi Offset, Yogyakatra 2005
3. http://www.Informatika .com/feature.html.Juli 2006
4. http://www.videolan.org,oktober 2005

APLIKASI IC ISD 2590 SEBAGAI PESAN PADA SAKLAR OTOMATIS LAMPU PENERANGAN

Aplikasi IC ISD 2590 adalah sebuah rangakain pengirim pesan, rangkaian tersebut menggunakan detector sinyal suara atau yang disebut Mic Codenser. Detektor ini akan mengaktifkan rangkaian jika sinyal suara tinggi tertangkap dan seterusnya akan dikirim ke relay. Di sini, rangkaian perekam pesan suara menggunakan sebuah IC ISD 2590 yang dapat merekam selama 90 detik, hanya dengan merekam dalam beberapa detik, IC ISD 2590 dapat menyimpan ke dalam Memory Voice yang tersedia.
Pada proses perekaman, suara yang dihasilkan pada perekam sangat dipengaruhi oleh kondisi atau tingkat kebisingan daerah sekitarnya. Dengan menggunakan Mic Codenser sebagai pengindera suara, tingkat ketelitian alat dalam mendeteksi sinyal suara yang ada dalam suatu ruangan dapat di atur besar kecilnya dari VR yang terpasang sehingga dapat diatur seberapa kesensitifan Mic Codenser dalam menangkap sinyal suara.
Pada hakikatnya suatu rangkaian bekerja secara maksimal dibatasi oleh waktu penggunaannya, disamping itu rangkaian Aplikasi IC ISD 2590 sebagai pesan pada saklar otomatis lampu penerangan tersebut dipengaruhi oleh suhu, dan kelembapan disuatu ruangan, sehingga komponenkomponen tersebut bias terjadi penurunan tingkat kemampuan dalam bekerja.

DAFTAR PUSTAKA
Schommers, A., 1992, ”Elektronika Untuk Pemula”, Volume Pertama, PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta.
Andi Pratomo K, 2004, ”Rangkaian Elektronik Praktis” , Cetakan Pertama, Puspa swara, Jakarta
Barry Woollard, 2003, ”Elektronika Praktis”, PT. Pradyana Paramita, Jakarta.
Dwi Suanar Prasetyono, 2003, ” Belajar Sistem Cepat Elektronika”, Penerbit Absolut, Yogyakarta

Selasa, 15 Desember 2009

APLIKASI STRAIN GAUGE LOAD CELLS

APLIKASI STRAIN GAUGE LOAD CELLS

Sensor tekanan ( Strain gauge Load cells) merupakan sebuah sensor gaya (force) atau beban (load), sensor ini berbentuk printed circuit yang sangat tipis dan fleksibel. Sensor ini sangat mudah diimplementasikan untuk mengukur gaya tekan antara 2 permukaan dalam berbagai aplikasi. Sensor ini bersifat resistif dan nilai konduktansinya berbanding lurus dengan gaya/beban yang diterimanya. Semakin besar beban yang diterima sensor tekanan maka nilai hambatan output-nya akan semakin menurun. Pada keadaan tanpa beban, resistansi sensor ini sebesar kurang lebih 20M ohm. Ketika diberi beban maksimum, resistansi sensor akan turun hingga kurang lebih 20K ohm. Rating beban maksimum sensor ini bermacam-macam, yaitu 1 lb. (4,4 N), 25 lb. (110 N) dan 100 lb. (440 N).
Aplikasi ini membutuhkan modul dan komponen berikut:
- 1 DT-51™ Minimum System Ver 3.0 (atau versi yang lebih tinggi),
- 1 DT-I/O Graphic LCD GM24644,
- 1 DT-I/O I2C ADDA Ver 2.0 (atau versi yang lebih tinggi),
- 1 Sensor tekanan
- 1 LM324,
- 2 Resistor variabel 10K,
- 1 Resistor variabel 100K,
- 2 Resistor 200K 0,25W 5%,
- 2 Resistor 100K 0,25W 5%,
- 1 Resistor 20K 0,25W 5%,
- 1 Kapasitor 1μF/16V.
Adapun blok diagram sistem secara keseluruhan adalah sebagai berikut:



* RPS = Rangkaian Pengkondisi Sinyal
Gambar 1
Blok Diagram Sistem
Seperti yang disebut di atas, nilai konduktansi (1/R) dari sensor ini linier terhadap gaya tekan atau beban yang diberikan. Oleh karena itu, dalam aplikasi ini akan dibaca nilai konduktansi tersebut dengan menggunakan rangkaian non inverting amplifier sehingga didapatkan hasil pembacaan nilai beban yang linier. Rangkaian non inverting amplifier tersebut terdapat dalam blok RPS. Keluaran dari RPS sudah berupa tegangan DC 0 – 2,5V dan
diumpankan ke masukan ADC dari DT-I/O I2C ADDA Ver 2.0. Kemudian data digital dari keluaran ADC ini dibaca oleh mikrokontroler untuk ditampilkan ke LCD (DT-I/O Graphic LCD GM224644).




Program mikrokontroler dalam aplikasi ini ditulis dalam bahasa BASIC dengan bantuan cross-compiler BASCOM-8051© versi 2.0.12.0 DEMO. Pada BASCOM-8051 telah terdapat rutin siap pakai untuk antarmuka dengan LCDgrafik GM24644, tetapi rutin ini hanya berlaku untuk konfigurasi hubungan LCD grafik GM24644 denganmikrokontroler secara direct I/O sedangkan dalam aplikasi ini digunakan konfigurasi bus (minimum system). Olehkarena itu, dalam aplikasi ini dilakukan modifikasi library BASCOM-8051 (mcs.lib) agar rutin antarmukaLCD grafikGM24644 berlaku untuk konfigurasi bus. File «mcs.lib» ini terletak pada direktori instalasi program BASCOM-8051(default-nya di C:\Program Files\MCS Electronics\BASCOM8051\LIB). PERHATIAN! Library file yang asli perlu disimpan (backup) terlebih dahulu, kemudian file «modified_mcs.lib» yang disertakan dalam AN119.ZIP dapat disalin ke direktori LIB dan diubah namanya menjadi «mcs.lib» sebagaimana file aslinya. Jika di kemudian hari ingin membuat program aplikasi LCD grafik GM24644 yang dihubungkan ke mikrokontroler secara direct I/O maka file «mcs.lib» yang asli harus dikembalikan. File «mcs.lib» dapat dibuka menggunakan text editor apapun, misalnya Microsoft® Notepad©. Dalam file ini terdapat sekumpulan rutin dalam bahasa assembler MCS-51®. Rutin-rutin yang diubah adalah «_GStatus_Check», «_Gwrite_Data», dan «_GWrite_Cmd». Teknis pengubahan rutin-rutin ini dapat dilihat dan dibandingkan pada file «modified_mcs.lib» (termodifikasi) dan «original_mcs.lib» (asli) yang terdapat dalam AN119.ZIP. Inti pengubahan ini terletak pada metode penulisan data, yaitu penulisan ke suatu port I/O diubah menjadi penulisan ke suatu alamat tertentu.



DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.ar.itb.ac.id/hanson/?p=93
2. http://www.studygs.net/indon/mapping.htm
3. http://studioarsitektur.com/forum/konsep-dan-teori/sistem-tanda-semiotika-teks-dan- teori-kode/

automatic meter reading

AMR (Automatic Meter Reading) :

Automatic Meter Reading (AMR) merupakan salah satu solusi untuk bidang elektronika dalam melakukan pembacaan dan pemakaian energi listrik. Dimana pemakai Automatic Meter Reading (AMR) dapat memonitoring pemakaian daya listrik. Dalam pengoperasiannya sistem Automatic Meter Reading (AMR) melakukan pembacaan energi listrik dengan cara menurunkan terlebih dahulu tegangan listrik dari 40 KV menjadi 220 V menggunakan current transformer, kemudian tegangan dikonversikan menjadi data digital pada mesin meteran agar dapat diukur dengan parameter pengukuran seperti daya, energi, dll. Setelah ini data digital masuk ke bagian pengolahan dan komunikasi, pada bagian ini data digital dapat disimpan ke memori, ditampilkan lewat LCD display, atau dikirimkan ke database PLN lewat modem.

AMR (Automatic Meter Reading) :
Aplikasi ini digunakan untuk pengendalian dan pemantauan tenaga listrik pada pelanggan. Apabila fasilitas ini digunakan oleh PLN, maka meter listrik pada pelanggan dapat dibaca secara online dan sistem billing menggunakan paket program yang sudah tersedia.








Automatic Meter Reading (AMR) juga sering disebut sistem pembacaan meter jarak jauh secara otomatis, terpusat dan terintegrasi dari ruang kontrol melalui media komunikasi telepon publik (PSTN), telepon selular (GSM), PLC atau gelombang radio, menggunakan software tertentu tanpa terlebih dahulu melakukan pemanggilan (dial up) secara manual. Sistem AMR diterapkan pada pelanggan potensial dengan daya terpasang diatas 197 kVA.

Konfigurasi peralatan yang digunakan :
1. meter elektronik atau digital yang dipasang di pelanggan
2. modem dan saluran telepon
3. komputer yang terdapat diruang kontrol

Dengan dipasangnya AMR pada pelanggan maka pemakaian kwh oleh pelanggan dapat dipantau / dibaca setiap saat dari kantor PLN dengan hasil yang lebih akurat dengan bantuan aplikasi komputer sehingga kesalahan baca yang dilakukan pertugas tidak akan terjadi dan kepercayaan pelanggan kepada PLN dapat tetap terjaga.

Manfaat dipasang AMR:

Pemakaian kwh oleh pelangggan dapat dipantau / dibaca setiap saat.
Hasil pembacaan meter lebih Akurat.
Evaluasi beban pelanggan
Upaya peningkatan mutu pelayanan melalui data langsung penggunaan energi listrik yang dikonsumsi oleh pelanggan yang bersangkutan


Cara Kerjanya
Awalnya, pembacaan meter dilakukan dengan menggunakan kabel (wired) atau direct dialling/reading. Komputer terhubung ke meter dengan menggunakan kabel komunikasi (RS-232 atau RS-485) atau optical probe jika pembacan dilakukan di lapangan. Namun belakangan ini, banyak teknologi komunikasi yang dapat digunakan oleh sistem AMR. Seperti PSTN (telpon rumah), GSM, Gelombang Radio, PLC (Power Line Carrier), dan terakhir, memungkinkan pembacaan meter menggunakan LAN/WAN/WIFI untuk meter yang sudah support TCP/IP.
Digital KWH meter ini dikontrol oleh sebuah mikrokontroler dengan tipeAVR90S8515 dan menggunakan sebuah sensor digital tipe ADE7757 yang berfungsi untuk membaca tegangan dan arus (dengan beban mencapai 500 Watt) untuk mengetahui besar energi yang digunakan pada instalasi rumah. Seven Segment sebagai penampil data besaran energi listrik yang digunakan di rumah.Dari komponen-komponen tersebut dihasilkan sebuah KWH meter moderen dengan tampilan digital yang dapat mengukur besaran penggunaan energi, dengan batasan maksimal beban 500 watt. Dengan sebuah system pembayaran moderen membeli sebuah voucher elektronik, berisi besaran digital (berfungsi sebagai pulsa) sebagai pembanding besaran energi yang digunakan. Secara otomatis sistem ini memutuskan tegangan rumah bila besaran tersebut mencapai nilai 0. Seluruh rangkaian membutuhkan daya 446,5mW diharapkan tidak merugikan PLN.


Dengan dipasangnya AMR pada pelanggan maka pemakaian kwh oleh pelanggan dapat dipantau / dibaca setiap saat dari kantor PLN dengan hasil yang lebih akurat dengan bantuan aplikasi komputer sehingga kesalahan baca yang dilakukan pertugas tidak akan terjadi dan kepercayaan pelanggan kepada PLN dapat tetap terjaga.
Keuntungan lain dalam penggunaan sistem AMR ini adalah :
- pencatatan meter lebih akurat
- proses penerbitan rekening lebih cepat
- penggunaan energi listrik dapat terpantau
- upaya peningkatan mutu pelayanan melalui data langsung penggunaan energi listrik yang dikonsumsi oleh pelanggan yang bersangkutan.













KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
1. Penerapan kode masalah pada aplikasi mempercepat proses kerja.
2. Pemeliharaan data bisa lebih aman dengan sistem database.

V.2 Saran
1. Diharapkan kode masalah ini dapat digunakan dalam ruang lingkup kerja AMR.
2. Untuk penyempurnaan dari penulisan ini kami mohon ide-ide yang membangun.


DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.ar.itb.ac.id/hanson/?p=93
2. http://www.studygs.net/indon/mapping.htm
3. http://studioarsitektur.com/forum/konsep-dan-teori/sistem-tanda-semiotika-teks-dan- teori-kode/

Senin, 07 Desember 2009

PEMILIHAN DAN PENINGKATAN PENGGUNAAN/PEMAKAIAN SERTA MANAJEMENT TRAFO DISTRIBUSI

Trafo Distribusi adalah merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen. Kerusakan pada Trafo Distribusi menyebabkan kontiniutas pelayanan terhadap konsumen akan terganggu (terjadi pemutusan aliran listrik atau pemadaman). Pemadaman merupakan suatu kerugian yang menyebabkan biaya-biaya pembangkitan akan meningkat tergantung harga KWH yang tidak terjual. Pemilihan rating Trafo Distribusi yang tidak sesuai dengan kebutuhan beban akan menyebabkan efisiensi menjadi kecil, begitu juga penempatan lokasi Trafo Distribusi yang tidak cocok mempengaruhi drop tegangan ujung pada konsumen atau jatuhnya/turunnya tegangan ujung saluran/konsumen.
I. PENDAHULUAN.
Trafo Distribusi dapat dipasang diluar ruanga (pemasangan diluar) dan dapat dipasang diruangan (pemasangan dalam) tergantung kepada keadaan lokasi beban. Pemeliharaan merupakan salah satu kompanen yang secara langsung mendukung keandalan, daya mampu serta mutu produksi dari suatu peralatan. Pemeliharaan tidak saja merupakan pekerjaan pisik yang langsung terhadap peralatan yang bersangkutan, tetapi diperlukan suatu perencanaan yang baik dan pengawasan terhadap pelaksanaannya, sehingga dengan demikian pemeliharaan akan dapat dilakukan dengan teratur dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan, petunjuk-petunjuk yang berlaku terhadap peralatan yang bersangkutan.
Distribusi yang tepat, rating sesuai dengan kebutuhan beban akan menjaga tegangan jatuh pada konsumen dan akan menaikkan efisiensi penggunaan Trafo Distribusi. Jadi Transformator Distribusi merupakan salah satu peralatan yang perlu dipelihara dan dipergunakan sebaik mungkin (seefisien mungkin), sehingga keandalan/kontinuitas pelayanan terhadap terjamin.
II. PERMASALAHAN
- Pemeliharaan Transformastor Distribusi yang tidak teratur akan memudahkan terjadinya kerusakan sehingga akan menimbulkan pemadaman yang mengakibatkan kerugian.
- Penggunaan rating trafo yang tidak sesuai dengan kebutuhan beban akan menyebabkan sistem menjadi tidak ekonomis.
- Trafo distribusi yang diletakkan terlalu jauh dari konsumen akan menyebabkan voltage drop yang besar sehingga tegangan pada konsumen menjadi turun.

III. PEMECAHAN PERMASALAHAN
Di Indonesia kebutuhan tenaga listrik masyarakat pada umumnya di supplay oleh PT.PLN (Persero) kecuali untuk daerah-daerah jauh dari jaringan PLN. Untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu Distribusi kekonsumen banyak digunakan Transformator Distribusi. Dari data-data yang diperoleh (pada PT. PLN (Persero) Wil.II/SU) banyak kita jumpai rating Trafo Distribusi yang tidak sesuai dengan kebutuhan beban, tegangan pada ujung konsumen turun dan pemeliharaan tidak teratur, sehingga sering terjadi pemadaman-pemadaman

©2004 Digitized by USU digital library 1
yang menimbulkan kerugian baik pada PT. PLN (Persero) maupun pada masyarakat. Untuk mengatasi masalah di atas dapat dibuat suatu program peningkatan kegiatan pemeliharaan yang terencana, serta program management-management/pendataan ulang KVA Trafo yang terpasang agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan konsumen serta penganalisaan rugi-rugi tegangan saluran Distribusi tegangan rendah.
IV. METODE PEMECAHAN PERMASALAHAN
a. Program Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah suatu udsaha/kegiatan terpadu yang dilakukan terhadap suatu benda, untuk mencegah kerusakan atau mengembalikan memulihkannya kepada keadaan yang normal dengan tetap mempertimbangkan faktor-faktor ekonomis.
Pemeliharaan meliputi:
- Pemeliharaan dengan rencana: yaitu pemeliharaan yang sudah direncanakan sebelumnya (sesuai dengan buku petunjuk Trafo, misalnya: penggantian minyak Trafo).
- Pemeliharaan diluar rencana: yaitu pekerjaan yang tidak diduga sebelumnya karena suatu kerusakan atau menghindari kerusakan lebih berat misalnya: beban yang terlalu berat sehingga Trafo panas, isolator (bushing) yang retak, gangguannpada kumparan dan sebagainya.

Program pemeliharaan dapat dilakukan dalam keadaan berbeban misalnya pada penggatian minyak Trafo, sehingga dengan demikian pemadaman dapat dihindari.
b. Program Management/Pendataan KVA Trafo:
Pemeliharaan kapasitas/rating Trafo Distribusi yang sesuai dengan beban konsumen akan menyebabkan effisiensi akan baik dan begitu juga dengan penempatan Trafo Distribusi yang tepat akan menjaga tegangan jatih minimal. Berdasarkan faktor beban yang ada, kita dapat mengoptimalkan penggunaan Trafo distribusi. Untuk melaksanakan program ini perlu dilakukan pendataan KVA Trafo Distribusi yang terpasang serta pengukuran beban. Pengukuran beban harus dilakukan pada waktu beban puncak (misalnya antara pukul 19.00 WIB s/d 21.00 WIB). Disamping faktor beban, penentuan rating KVA Trafo harus juga memperhatikan perkembangan kebutuhan tenaga listrikkonsumen dilokasi yang dilayani oleh Trafo distribusi tersebut.
c. Program Perencanaan Distribusi Sisip:
Bila jarak antara Trafo terlalu jauh dengan beban yang akan dialyani, maka menyebabkan voltage drop yang besar. Oleh sebab itu pada waktu pendataan KVA Trafo harus diperhatikan jarak maksimum dari Trafo distribusi tersebut terhadap konsumen. Bila jarak terlalu jauh, maka untuk mengatasi agar tegangan jatuh pada konsumen tidka terlalu tinggi maka dapat dilaksanakan penyisipan Trafo Distribusi, untuk mengetahui besarnya drop tegangan bisa dilakukan dengan mengukur langsung tegangan pada low Voltage Cabinet Trafo Distribusi (V Ivc) dan tegangan pada tiang ujung konsumen ujung (V ujung) suatu JPR (Jaringan Tegangan rendah) atau melalui pengukuran arus beban puncak.
d. Analisa Survey

©2004 Digitized by USU digital library 2
Pemeliharaan preventif : Pemeliharaan dilakukan antar selang waktu
tertentu → mengurangi kemungkinan peralatan
mengalami perubahan kondisi
Pemeliharaan korektif : Pemeliharaan untuk memulihkan peralatan kembali
kepada keadaan normal (termasuk
penyetelan/perbaikan peralatan yang sudah
menyimpang dari keadaan normal ) →
pemeliharaan ini kadang – kadang diluar rencana.
Pemeliharaan darurat : Pemelliharaan/perbaikan yang perlu segera
diperbaiki untuk menceegah kerusakan yang lebih
besar .
Pemeliharaan berjalan : Pemeliharaan yang dilakukan pada waktu peralatan
masih dalam keadaan tidak dioperasikan/jalan.
Pemeliharaan berhenti : Pemeliharaan yang dilakukan pada waktu
peralatan dalam keadaan tidak dioperasikan.
Perbaikan : Dilakukan setelah terjadi kerusakan, tetapi sudah
diperkirakan sebelumnya, sehingga persiapan
perbaikan sudah dilakukan.
MANAGEMENT/PENDATAAN KVA TRAFO DISTRIBUSI
Pemilihan kapasitas KVA Trafo Distribusi didasarkan pada beban yang akan dilayani. Diusahakan presentasi pembebanan Trafo Distribusi mendekati 80% Trafo Distribusi umumnya mencapai efisiensi maksimum (rugi-rugi Trafo

©2004 Digitized by USU digital library 3
minimum). Bila beban Trafo terlalu besar maka dilakukan penggantian Trafo atau penyisipan Trafo atau mutasi Trafo (Trafo yang melayani beban kecil dimutasikan kebeban besar, dan begitu sebaliknya). Mutasi antar Trafo dapat dilakukan setelah hasil pengukuran beban diperoleh. Rumus berikut dapat digunakan untuk perhitungan rating Trafo Distribusi yang dipilih.

Minggu, 29 November 2009

RELE JARAK SEBAGAI PROTEKSI SALURAN TRANSMISI

RELE JARAK SEBAGAI PROTEKSI SALURAN TRANSMISI

Sistem transmisi memegang peranan yang sangat penting dalam proses penyaluran daya. Oleh karena itu pengaman pada saluran transmisi perlu mendapat perhatian yang serius dalam perencanaannya. Sistem transmisi sendiri merupakan sistem dinamis kompieks yang parameter‐parameter dan keadaan sistemnya berubah secara terus menerus.

Pada prinsipnya rele jarak adalah mengukur nilai arus dan nilai tegangan pada suatu titik tertentu dan kemudian
membandingkannya dengan suatu nilai seting tertentu untuk menentukan apakah rele narus bekerja atau tidak. Supaya rele dapat berfungsi dengan baik dalam kapasitasnya sebagai pengaman saluran transmisi maka perlu adanya kordinasi antara satu rele dengan rele di terminal lawannya juga dengan rele pada seksi-seksi berikutnya. Kordinasi rele jarak selama ini berdasarkan parameter saluran transmisi dengan kompensasi perkiraan besarnya gangguan yang dihitung secara off‐line. Tetapi dengan keadaan sistem yang berubah‐ubah yang mengakibatkan parameter saluran transmisi juga berubah serta adanya gangguan yang tidak bisa diperkirakan besarnya, maka seting rele yang ada bisa menjadi tidak selektif.

Masalah‐rnasalah yang timbul pada saluran transmisi, diantaranya yang terutama adalah:
1. Pengaruh perubahan frekuensi sistem
2. Pengaruh dari ayunan daya pada sistem
3. Pengaruh gangguan pada sistem transmisi

Sistem Proteksi
Proteksi sistem tenaga listrik adalah pengisolasian kondisi abnormal pada sistem TL untuk meminimalkan pemadaman dan kerusakan yang lebih lanjut. Dalam merancang sistem proteksi, dikenal beberapa falsafah proteksi, yaitu:
1. Ekonomi : Peralatan proteksi mempunyai nilai ekonomis.
2. Selektif : Dapat mendeteksi dan mengisolasi adanya gangguan.
3. Ketergantungan : Proteksi hanya bekerja jika terjadi gangguan.
4. Sensitif : Mampu mengenali gangguan, sesuai setting yang ditentukan, walau gangguannya kecil sekalipun.
5. Cepat : Mampu bekerja dalam waktu yang sesingkat mungkin.
6. Stabil : Proteksi tidak mempengaruhi kondisi yang normal
7. Keamanan




http://qtop.wordpress.com/2008/04/20/rele-jarak-sebagai-proteksi-saluran-transmisi/

PENGARUH BEBAN ANGIN TERHADAP STRUKTUR ROOF TOP TOWER TELEPON SELULER

PENGARUH BEBAN ANGIN TERHADAP STRUKTUR ROOF TOP TOWER TELEPON SELULER
Mahmud Kori Effendi, Triono Subagio

Abstract
Meningkatnya kebutuhan terhadap teknologi komunikiasi yang murah dan mudah, memaksa penyedia layanan telepon seluler untuk memperbaiki sinyal jaringan telepon seluler. Sebagai konsekuensi dari perkembangan ini, maka harus diiringi dengan bertambahnya. Pembuatan konstruksi menara pada daerah permukiman yang mendapat tekanan dari masyarakat, harus memperhatikan kekuatan dari menera telepon seluler. Masyarakat hendak mengetahui kekuatan dari menara, terutama struktur menara pada lokasi di atas atap bangunan penduduk. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis strukutur rangka 3 D dengan menggunakan Program SAP 2000. Beban yang bekerja pada struktur ini terdiri dari beban mati yang berupa berat menara sendiri termasuk berat antene dan tangga. Beban hidup berasal dari beban manusia. Beban angin dihitung berdasarkan TIA/EIA-222-F Standard: Structural of standard for Steel Antenna Towers and Antenna Supporting Structures. Beban angin dihitung pula berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983. Dari hasil hitungan dengan menggunakan SAP 2000 diperoleh goyangan sebesar 0,3040o

Billing System Overview

Setiap bidang usaha kini selalu melakukan transaksi, apalagi bidang-bidang yang selalu melakukan transaksi dalam jumlah besar seperti rumah sakit atau departement store atau bidang usaha yang transaksinya berbentuk abstrak seperti usaha warung internet atau warung game online, dan disinilah sistem billing bekerja. Secara umum sistem billing telah banyak digunakan hampir di semua bidang usaha. Sistem billing paling banyak digunakan di bidang informasi dan telekomunikasi, contohnya sistem billing digunakan oleh PT.TELKOM untuk mencatat transaksi telepon rumah yang dilakukan oleh pelanggan, kemudian sistem billing digunakan beberapa provider mobile phone untuk mencatat transaksi pembicaraan antar pelanggannya, dan masih banyak lagi manfaat sistem billing di dunia usaha.


Sistem billing ternyata juga dapat digunakan di usaha telekomunikasi masa depan yang berbasiskan IP atau yang biasa disebut dengan VoIP. Di masa yang akan datang tentunya semua jaringan akan berbasiskan IP sehingga untuk berbisnis VoIP diperlukan juga sistem billing yang handal. Pada dasarnya sistem billing merupakan sistem pencatat dan pemonitor transaksi berbentuk software yang jika orang ingin memilikinya mereka haruslah membeli software tersebut dan kemudian menginstallnya ke komputer mereka. Tetapi kini, dengan adanya internet, software-software tersebut dapat di download melalui situs-situs yang disediakan. Ada bermacam-macam model sistem billing dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, ada juga yang gratis dan ada pula yang dikenai biaya.



Mekanisme Sistem Billing

Mekanisme sistem billing yang menggunakan software pada dasarnya cukup mudah. Kita cukup menginstallnya ke komputer, tetapi lain halnya jika kita mengakses melalui internet. Jika sistem billing tersebut diakses melalui internet maka sistem billing tersebut biasa digunakan di warung-warung internet atau warung game on-line. Kemudian setelah pengguna warnet tersebut selesai menggunakan, maka secara otomatis sistem billing akan menghitung berapa biaya yang diperlukan per kilobyte pemakaian.



Kelebihan dan kekurangan Sistem billing


Kelebihan Sistem Billing


_ Memudahkan pemilik usaha untuk memanage segala transaksi yang terjadi

_ Pemakaiannya lebih praktis

_ Lebih menghemat dari segi pengeluaran, maksudnya dengan menggunakan sistem billing ini setiap usaha hanya perlu mempekerjakan satu orang operator untuk mengontrol segala aktivitas transaksi yang terjadi.

_ Simple dalam penggunaanya karena sudah dilengkapi fiture-fiture standard yang dibutuhkan.


Kekurangan Sistem Billing


_ Perlu adanya security yang baik agar rahasia transaksi terjaga.

_ Jika internet atau listrik di sekitar sedang bermasalah, maka sistem ini pun akan ikut bermasalah.

Rabu, 25 November 2009

Disain dan Implementasi Modul Akuisisi Data sebagai Alternatif Modul DAQ LabVIEW

Sebuah alternatif modul data acquisition system (DAS) yang bisa diakses menggunakan LabVIEW dipaparkan dalam paper ini. Keuntungan utama modul DAS ini adalah dapat dibuat dengan harga sangat terjangkau dan menghasilkan performa yang baik seperti yang biasa digunakan dalam sistem kontrol di industri. Modul DAS tersebut dikendalikan oleh sebuah mikrokontroler AVR ATmega64 yang akan berkomunikasi secara bidirectional dengan LabVIEW menggunakan metode komunikasi serial. Sistem ini dapat digunakan untuk mengakuisisi 8-bit digital input, 8-bit digital output, 8 kanal analog input dan juga 2 kanal analog output. Digital input dapat digunakan untuk tegangan 0-5V dan 0-24V. Digital output dibuat bersifat open collector dengan tegangan “low” sebesar 0,276V. Untuk analog input maupun analog output dari sistem ini mempunyai rata-rata error sebesar 14,47mV untuk rentang input 1-5V; 72,34mV untuk rentang input 0-10V; 0,037mA untuk rentang input 4-20mA dan 16,2mV untuk rentang output 0-10V. Sistem ini tidak dirancang untuk digunakan pada aplikasi yang membutuhkan ketelitian waktu yang tinggi.


source : http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/elk/article/view/17353

jam digital menggunakan gerbang dasar

Rangkaian jam digital dibentuk dari rangkaian pencacah serta pembangkit detak 1 detik. Pulsa-pulsa dengan lebar 1 detik dicacah oleh pencacah yang bertingkat dari detik satuan, detik puluhan, menit satuan, menit puluhan, jam satuan serta jam puluhan. Setiap hasil cacahan kemudian ditampilkan menggunakan led tujuh ruas. Gambar 1 berikut adalah rangkaian pencacah untuk besaran detik dan menit.






Gambar Rangkaian pencacah besaran detik dan menit.




Rangkaian pencacah detik dan menit bekerja untuk menghitung banyaknya detik dan menit. Rangkaian ini terdiri dari dua tingkat yaitu satuan dan puluhan menggunakan komponen utama IC 74LS393. Untuk tingkat satuan, pencacah bekerja pada modulo 10, sedangkan untuk tingkat puluhan, pencacah bekerja pada modulo 6.










Gambar Rangkaian pencacah besaran jam.




Untuk rangkaian pencacah jam, rangkaian ini terdiri dari dua tingkat pencacah yaitu untuk pencacah jam satuan serta puluhan menggunakan komponen utama IC 74LS197. IC ini merupakan pencacah biner yang dapat dimuati dengan nilai awal. Kedua tingkat pencacah ini bekerja pada modulo 12, dengan nilai terendah adalah 1 serta nilai tertinggi adalah 12. Kondisi ini dapat dicapai dengan memuati pencacah dengan nilai 0 1 ketika hasil cacahan pada angka 13.

source : http://elektroarea.blogspot.com/2009/02/jam-digital.html

PENGEMUDIAN ELEKTRIK SEBAGAI TENAGA PENGGERAK SISTEM DENGAN MOTOR NANO-SCALE SAMPAI MEGAWATT

PENGEMUDIAN ELEKTRIK SEBAGAI TENAGA PENGGERAK
SISTEM DENGAN MOTOR NANO-SCALE SAMPAI MEGAWATT

Nyoman S Kumara
Staf Pengajar pada Jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana

Abstrak
Pengemudian elektrik adalah semua jenis penggunaan motor listrik sebagai sumber energi mekanik. Penggunaan pengemudian elektrik bisa dijumpai dalam setiap aktifitas manusia, mulai dari kegiatan yang bersifat pribadi hingga pemakaian di bidang industri dan militer serta peralatan untuk mengeksplorasi ruang angkasa. Dari sisi ukuran dan kapasitas, pengemudian elektrik bisa dijumpai dari ukuran yang paling kecil hingga sistem pengemudian berkapasitas megawatt. Dan dari aspek pengaturan, pengemudian elektrik bisa digunakan sebagai mesin pemutar sederhana tanpa kendali hingga aplikasi pengemudian presisi tinggi berbasis prosesor sinyal digital. Di masa depan aplikasi pengemudian elektrik akan makin meluas. Hal ini ditandai dengan mulai diperkenalkannya kendaraan penumpang modern bertenaga listrik di jalan raya serta pengembangan motor listrik skala molekul akibat perkembangan teknologi nano dan teknologi fabrikasi mikro. Tulisan ini mencoba untuk mereview perkembangan terakhir penggunaan pengemudian elektrik dalam kehidupan masyarakat modern khususnya perkembangan ukuran dan kapasitas pengemudian elektrik.

PENGEMUDIAN ELEKTRIK SEDERHANA
Aplikasi pengemudian elektrik sederhana yang dimaksud disini adalah aplikasi pengemudian yang tidak memerlukan sistem pengaturan khusus atau merupakan pengemudian dengan pengaturan lup terbuka. Pengoperasian drive tipe ini biasanya dilakukan dengan tombol start-stop dan tambahan peralatan starter untuk motor yang berkapasitas agak besar.

PENGEMUDIAN ELEKTRIK PRESISI
Pengemudian elektrik tipe ini digunakan pada aplikasi yang memerlukan pengaturan yang cepat dan akurat. Kemampuan pengemudian seperti ini hanya bisa dicapai dengan menggunakan sistem pengaturan lup tertutup. Dalam sistem tertutup variabel sistem pengemudian seperti arus dan tegangan motor serta kecepatan rotor digunakan sebagai umpan balik. Dengan adanya umpan balik, keluaran dari sistem pengemudian seperti torsi, kecepatan rotor, dan posisi rotor bisa dikontrol secara cepat dan akurat.

Minggu, 22 November 2009

Pengaruh Harmonik pada Transformator Distribusi

Prinsip Dasar

Harmonik adalah gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik akibat terjadinya distorsi gelombang arus dan tegangan. Pada dasarnya, harmonik adalah gejala pembentukan gelombang-gelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan frekuensi dasarnya. Hal ini disebut frekuensi harmonik yang timbul pada bentuk gelombang aslinya sedangkan bilangan bulat pengali frekuensi dasar disebut angka urutan harmonik.
Sumber Harmonik pada Sistem Distribusi
Dalam sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban yaitu beban linier dan beban non linier. Beban linier adalah beban yang memberikan bentuk gelombang keluaran yang linier artinya arus yang mengalir sebanding dengan impedensi dan perubahan tegangan. Sedangkan beban non linier adalah bentuk gelombang keluarannya tidak sebanding dengan tegangan dalam setiap setengan siklus sehingga bentuk gelombang arus maupun tegangan keluarannya tidak sama dengan gelombang masukannya (mengalami distorsi). Beban non linier yang umumnya merupakan peralatan elektronik yang didalamnya banyak terdapat komponen semi konduktor, dalam proses kerjanya berlaku sebagai saklar yang bekerja pada setiap siklus gelombang dari sumber tegangan. Proses kerja ini akan menghasilkan gangguan atau distorsi gelombang arus yang tidak sinusoidal. Bentuk gelombang ini tidak menentu dan dapat berubah menurut pengaturan pada parameter komponen semi konduktor dalam peralatan elektronik. Perubahan bentuk gelombang ini tidak terkait dengan sumber tegangannya.

Pengaruh Harmonik pada Komponen Sistem Distribusi

Setiap komponensistem distribusi dapat dipengaruhi oleh harmonik walaupun dengan akibat yang berbeda. Namun demikian komponen tersebut akan mengalami penurunan kinerja dan bahkan akan mengalami kerusakan. Salah satu dampak yang umum dari gangguan harmonik adalah panas lebih pada kawat netral dan transformator sebagai akibat timbulnya harmonik ketiga yang dibangkitkan oleh peralatan listrik satu phase. Pada keadaan normal, arus beban setiap phase dari beban linier yang seimbang pada frekuensi dasarnya akan saling mengurangi sehingga arus netralnya menjadi nol. Sebaliknya beban tidak linier satu phase akan menimbulkan harmonik kelipatan tiga ganjil yang disebut triplen harmonik (harmonik ke-3, ke-9, ke-15 dan seterusnya) yang sering disebut zero sequence harmonik (lihat Tabel 1). Harmonik ini tidak menghilangkan arus netral tetapi dapat menghasilkan arus netral yang lebih tinggi dari arus phase.

1. Akibat yang dapat ditimbulkan oleh urutan polaritas komponen harmonik antara lain tingginya arus netral pada sistem 3 phase 4 kawat (sisi sekunder transformator) karena arus urutan nol (zero sequence) dan arus ini akan terinduksi ke sisi primer transformator dan akan berputar pada sisi primer transformator yang biasanya memiliki belitan delta (D). Hal ini akibat pada kawat netral tidak memiliki peralatan pemutus arus untuk proteksi tegangan atau arus lebih. Pengaruh harmonik pada transformator sering tanpa disadari dan diantisipasi keberadaannya sampai terjadi gangguan yang penyebabnya tidak jelas. Hal ini dapat juga terjadi bila perubahan konfigurasi atau jenis beban yang dipasok. Transformator dan peralatan induksi lainnya, selalu terpengaruh oleh harmonik karena trafo itu sendiri dirancang sesuai dengan frekuensi kerjanya. selain itu transformator juga merupakan media utama antara pembangkit dengan beban.
Identifikasi Harmonik
Untuk mengidentifikasi kehadiran harmonik pada sistem distribusi, dapat diketahui melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Identifikasi Jenis Beban
Jenis beban yang dipasok, misalnya peralatan apa yang dipakai oleh konsumen. Bila banyaknya peralatan yang mempunyai komponen utama terbuat dari bahan semikonduktor seperti komputer dan alat bantunya, pengatur kecepatan motor, atau peralatan lain yang menggunakan arus searah maka dapat diperkirakan masalah harmonik ada diintalasi konsumen tersebut.
Pemeriksaan Transformator Untuk transformator yang memasok beban non linier apakah ada kenaikan temperaturnya tidak normal. Arus sekunder transformator baik phase maupun netral perlu dilihat. Bandingkan arus netralnya dengan arus phase pada keadaan beban tidak seimbang. Apabila arus netralnya lebih besar maka dapat diperkirakan adanya trilen harmonik dan kemungkinan turunnya kinerja transformator.
Pemeriksaan Tegangan Netral Tanah
Terjadinya arus lebih pada kawat netral (untuk sistem 3 phase dan 4 kawat) dapat diktahui dengan melihat tegangan netral-tanah pada keadaan berbeban. Apabila tegangan yang terukur lebih besar dari 2 Volt maka terdapat indikasi adanya masalah harmonik pada beban tersebut. Apabila indikasi-indikasi adanya harmonik telah diketahui maka perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengatasi masalah gangguan harmonik antara lain dengan mengetahui harmonik untuk menentukan harmonik-harmonik yang dominan dan sumber utamanya.
Usaha-usaha Untuk Mengurangi Harmonik
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh harmonik pada sistem distribusi antara lain:
Memperbesar Kawat Netral
Setiap sistem distribusi biasanya memakai sistem 3 phase empat kawat, yaitu 3 kawat untuk ketiga phase dan 1 kawat lagi untuk netral. Apabila beban yang dipasok non linier sehingga pengaruh harmonik lebih dominan maka untuk mengatasi panas lebih pada kawat netral akibat pengaruh harmonik sebaiknya ukuran kawat netral diperbesar dari ukuran standarnya. Begitu juga pada panel-panel listrik disarankan kawat netral untuk sistem pentanahannya diperbesar dari ukuran standarnya.
Menurunkan Kapasitas Transformator
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh harmonik pada sistem distribusi adalah dengan mengurangi kapasitas suplai daya transformator (derating fransformator).

Kompensasi Umpan Balik Kontroller 'Saklar'

Kompensasi Umpan Balik Kontroller 'Saklar'
Mohammad Rusli

1.Pendahuluan
Realisasi kontroller saklar (relay) pada pengaturan temperatur ruangan maupun pada pengaturan panas setrika otomatis didasarkan pada anggapan bahwa kepresisian temperatur bukanlah menjadi prioritas utama. Hasil temperatur yang diinginkan biasanya berkisar pada harga tertentu. Hal ini disebabkan bahwa perubahan temperatur yang berosilasi pada lingkup tertentu tidak dapat dirasakan oleh penghuni rumah atau pemakai setrika otomatis.

1. Kontroler tak linear 'saklar'
Dengan didasarkan terhadap sinyal keluaran, Controller dapat dikategorikan ke dalam dua jenis Controller yaitu Controller linear dan Controller tak linear. Kontroller linear menunjukkan prilaku yang mampu menghasilkan sinyal terus-menerus secara kontinu dalam selang kerjanya. Sebaliknya Controller tak linear hanya mampu mengeluarkan sinyal pada beberapa kondisi. Kontrolller saklar, misalnya, hanya mampu menghasilkan dua kondisi keluaran, yaitu kondisi tertutup (on) dan terbuka (off).
Perubahan keadaan keluaran saklar sangat dipengaruhi oleh keadaan sinyal masukan. Secara ideal Controller ini tertutup jika masukan dikenai sebuah tegangan positif dan akan terbuka kalau tidak ada tegangan masukan. Pada kenyataannya saklar ini tidak dapat langsung menutup disaat tegangan masukannya berharga positif. Namun dibutuhkan beberapa level tegangan positif masukan, baru saklar tersebut akan betul-betul tertutup. Demikian pula dengan kondisi terbukanya, diperlukan sedikit tegangan negatif sebelum saklar betul-betul terbuka. Kedua level tegangan inilah yang dinamakan sebagai lebar histeresis Controller saklar.
Kontroller saklar kebanyakan digunakan pada plan yang berprilaku lamban. Plan berprilaku lamban memiliki arti bahwa reaksi perubahan keluaran plan sangat lambat ketika terjadi perubahan pada masukannya. Pada pengaturan temperatur ruang, misalnya, begitu diinginkan perubahan temperatur ruang pada harga tertentu, aktuator akan menyemburkan udara panas ke ruang sekitamya. Udara panas yang mengalir itu tentunya membutuhkan waktu dalam orde menit sampai jam untuk memenuhi ruangan tersebut. Waktu inilah yang menentukan prilaku lamban atau tidaknya sebuah plan.
Sebuah sistem pengaturan dengan Controller saklar tidak akan pemah mencapai keadaan mantap. Keluarannya senantiasa berosilasi pada nilai yang diinginkan. Karena kepresisian keluaran bukanlah tujuan utama pada berbagai aplikasi Controller saklar, maka kriteria kebaikan Controller ini adalah lebar amplitude osilasi (fluktuasi) keluaran dan frekuensi keseringan tertutup dan terbukanya saklar.

2. Karakteristik Pemanas dan Ruangan
Sejak tahun 1992, laboratorium sistem pengaturan Universitas Brawijaya memperoleh sumbangan peralatan dari Jerman dalam rangka program N555. Salah satu sumbangan modulnya adalah prototipe sistem pengaturan temperatur ruangan. Komponen yang diatur untuk modul ini terdiri dari kipas angin, pemanas yang diletakkan pada sebuah ruangan sempit. Pemanas diletakkan tepat disebelah kipas angin. Sensor temperatur yang bertujuan untuk mengukur temperatur ruang terletak tepat di sebelah kanan pemanas. Kipas angin yang diletakkan pada lorong muka bertu . uan untuk menyedot udara dari luar. Pada ujung kanan ruangan ditempatkan penyekat yang dapat diatur posisi kemiringannya. Dengan mengatur sudut kemiringan penyekat tersebut aliran panas yang keluar dapat diperbesar maupun diperkecil.
Untuk memperoleh harga temperatur kamar, kipas angin diputar maksimal dengan pemanas dimatikan Berdasarkan pengukuran tegangan pada sensor temperatur diperoleh harga, bahwa temperatur kamar berkisar antara 30'C sampai 33'C (tegangan sensor berkisar antara 3 s/d 3,3 Volt - I Volt mewakili IO' C).

3. Kompensasi Umpan Balik Kontroller 'Saklar'
Untuk mengatasi kelemahan kontroller saklar adalah dengan menyisipkan kompensasi umpan balik pada kontroller saklar. Masukan kompensator dihubungkan dengan keluaran kontroller, dan keluarannya dikurangkan dengan masukan kesalahan antara setting temperatur dengan temperatur yang terukur. Kompensator ini bekerja sesuai dengan yang diinginkan jika konstanta waktunya jauh lebih kecil dibandingkan dengan konstata waktu komponen yang diatur (pemanas dan ruangan).
Struktur umpan balik ini menyerupai bentuk struktur sebuah sistem pengaturan sebagaimana pada pengaturan yang dijelaskan pada bagian sebelumnya. Dibandingkan dengan pengatur tak linear pada komponen temperatur di atas, struktur ini memiliki perbedaan pada ada dan tidaknya elemen tunda didalamnya. Dengan menggunakan analisis secara matematik menunjukkan bahwa kontroller yang terkompensasi semacam ini memiliki karakteristik seperti pada pengatur linear PD (Proporsional dan derivatif). Sehingga pengubahan prilaku sistem dengan struktur ini sepenuhnya dapat dilakukan dengan menguba ubah parameter kompensatornya, tidak usah lagi mengubah letak sensor, luas ruangan dan letak pemanasnya.

4. Kesimpulan
Penggunaan pengatur tak linear secara murni pada sebuah komponen yang diatur dari temperatur ruangan mempunyai beberapa kelemahan, yaitu lebar fluktuasi besaran keluaran terlalu besar dan frekuensi terbuka dan tertutupnya saklar tidak dapat diubah dengan mengubah lebar histeresis kontroller saklar. Parameter parameter komponen ruangan dan pemanas sangat mempengaruhi prilaku sistem secara keseluruhan. Lebar fluktuasi besaran keluaran (temperatur ruangan) juga sangat terpengaruh oleh nilai besaran masukannya.
6. Daftar Pustaka
1. Doyle, J . C ., Francis, B . A. und Tannenbaum, A. R. : Feedback control theory, Macmillan publishing company, 1992.
2. Follinger, O.: Regelungstechnik, Huthig, 1991.
3. Kuhlenkamp, A: Regelkreis und Regelstrecke, Deutsche Verlags Anstalt, 1965.
4. Leonhard, W: Einfuhrung in die regelungstechnik, Vieweg, 1987.
5. Leonhard, W.: Regelung in der elektrischen Energieversorgung, Teubner Studienbucher, 1980.
6. Maciejowski, J. M.: Multivariable feedback design, Addison wesley Publishing Company,1989.
7. Nagrath, I J and Gopal, M: Control Systems Engineering, Second edition, Wiley Eastern Limited, 1982.
8. Pestel, Eduard and Kollmann, Eckhard: Grundlagen der Regelungstechnik, Friedr. Vieweg & Sohn, 1961.
9. Reuter, Manfred: Regelungstechnik fur Ingenieure, Friedr. Vieweg & Sohn, 1981.
10. Shahian, B. and Hassul, M.: control system using Matlab, Prentice Hall, 1993.

Selasa, 20 Oktober 2009

Aplikasi Embedded Internet pada Vending Machine Menggunakan Microprocessor Rabbit RCM3200

Aplikasi Embedded Internet pada Vending Machine Menggunakan Microprocessor Rabbit RCM3200

1. Pendahuluan
Vending Machine adalah sebuah mesin penjual
minuman yang dapat beroperasi secara
standalone untuk melayani transaksi pembelian
minuman atau makanan kecil. Vending Machine
konvensional yang beredar saat ini memiliki
beberapa kekurangan yaitu pengelola tidak dapat
mempunyai informasi secara on-line yang
sewaktu-waktu bisa diakses misalnya tentang
kondisi mesin seperti: hasil transaksi penjualan,
stok produk yang tersimpan pada mesin, kondisi
mesin pendingin dan lain-lain.
Untuk mengatasi masalah itu pada penelitian ini
dibangun sebuah model sistem embedded
pengendali vending machine yang memiliki
koneksi Internet (embedded Internet). Dengan
demikian seluruh aktifitas mesin dapat dimonitor
oleh pengelola mesin secara jarak jauh sepanjang
masih ada koneksi web Internet. Pengelola dapat
memonitor transaksi penjualan, stok produk serta
temperatur mesin pendingin. Sistem embedded
Internet saat ini sudah mulai populer
diaplikasikan pada sistem kendali, peralatan
rumah tangga, instrumentasi dan lain-lain
2. Embedded Internet Rabitcore
2.1 Mikroprosesor Rabbit 3000 [3,4]
Mikroprosesor yang akan digunakan adalah
mikroprosesor Rabbit 3000 mempunyai kemampuan
yang tinggi, low-EMI microprocessor yang
didesain secara spesifik untuk embedded control,
komunikasi, dan koneksi dengan Ethernet dan
Internet.
Buffer I/O Rabbit mempunyai batas kemampuan
arus sourcing dan sinking sebesar 6.8 mA per pin
dengan batas tegangan maksimum untuk semua
I/O adalah 5.5 V.
RCM3200 mempunyai I/O parallel sebanyak 52
buah yang dikelompokkan menjadi 7 port
(masing-masing 8 bit) yang tersedia pada header
J1 dan J2. Sebanyak 44 bidirectional I/O terletak
pada pin PA0-PA7, PB0, PB2-PB7, PD2-PD7,
PE0-PE1, PE3-PE7, PF0-PF7, dan PG0-PG7.




2.2 Dynamic C [5,6]
Dynamic C merupakan integrated development
system yang dirancang khusus untuk embedded
software (yang menggunakan bahasa pemrograman
C). Software ini didesain untuk
digunakan pada kontroler Z-World dan kontroler
lainnya yang berbasiskan mikroprosesor Rabbit.
Rabbit 2000 dan Rabbit 3000 merupakan
mikroprosesor 8 bit yang mempunyai performa
yang tinggi yang dapat menerima aplikasi bahasa
C sampai dengan 50.000 statements atau 1 MB.
Dynamic C terintegrasi dari beberapa fungsi
yaitu editing, compiling, linking, loading, dan
debugging dalam 1 program. Pada kenyataannya,
compiling, linking, loading adalah 1 fungsi. Di
dalam Dynamic C terdapat editor teks yang
mudah untuk digunakan. Program dapat
dieksekusi dan debugged secara interaktif pada
level kode mesin. Menu-menu dan keyboard
shortcut tersedia juga dalam Dynamic C. Selain
itu, bahasa assembly juga didukung oleh
Dynamic C dan dapat digunakan bersama-sama
dengan bahasa C.
Cara memprogram mikroprosesor menggunakan
Dynamic C adalah sbb :
1. Membuat listing program (baik dalam bahasa
C atau assembly ),
2. Langkah selanjutnya program di-compile agar
dapat di-download pada mikroprosesor
dengan menekan tombol F9.
2.3 Pemrograman Socket dengan PHP
Penelitian ini mencoba untuk mengaplikasikan
PHP terutama penggunaan pemrograman socket.
Socket menyediakan jalan bagi client dan server
untuk saling berkomunikasi di dalam jaringan
komputer. Socket membuat jalur end to end
communication (yang memungkinkan client
untuk mengirim request ke server dan server
menerima request tersebut dan memberikan
respon kepada client). Sebagai contoh adalah
sebuah web server melayani request client
dengan membuka sebuah socket (biasanya port
80) dan client (web browser) berkomunikasi
dengannya melalui socket tersebut. Untuk dapat
mengaktifkan fitur socket pada PHP, maka perlu
menghilangkan tanda “;” pada baris
extension=php_sockets.dll dalam file ‘php.ini’.
Beberapa fungsi yang dipakai adalah sebagai
berikut :
•Socket_create() untuk membentuk socket.
resource socket_create (int
domain, int type, int protocol)
•Socket_bind() untuk memberi nama pada
socket (mempunyai nilai balik, TRUE saat
sukses atau FALSE saat gagal).
bool socket_bind (resource socket,
string address [, int port])
•Socket_listen() untuk mendengar koneksi
pada socket (mempunyai nilai balik TRUE
saat sukses atau FALSE saat gagal).
bool socket_listen (resource
socket [, int backlog])
•Socket_accept() untuk menerima koneksi
pada socket.
resource socket_accept (resource
socket)
•Socket_close() untuk menutup socket.
void socket_close (resource
socket)
•Socket_read() untuk membaca bytes yang ada
pada socket.
string socket_read (resource
socket, int length [,int type])
•Socket_write() untuk menulis pada socket.
int socket_write (resource socket,
string buffer [, int length])
Contoh pemrograman socket dengan PHP :
$host = "192.168.12.13";
$port = 1241;
// bentuk socket
$socket = socket_create(AF_INET,
SOCK_STREAM, 0) or die("Socket gagal
dibentuk\n");
// bind socket pada port
$result = socket_bind($socket, $host,
$port) or die("Socket gagal dibind\
n");
// mulai listening
$result = socket_listen($socket, 3)
or die("Listen Gagal\n");
// terima request koneksi
// bentuk cocket lain untuk menghandle
komunikasi
while(1)
{
$spawn = socket_accept($socket) or
die("Gagal menerima koneksi\n");
// baca input dari client
$input = socket_read($spawn, 1024) or
die("Gagal membaca input\n");
echo $input;
// kirim kembali ke client
$output = "alo\n";
socket_write($spawn, $output, strlen
($output)) or die("Gagal membuat
output\n");
// tutup socket
socket_close($spawn);
}
socket_close($socket);
?>
Listing diatas menjadikan komputer dengan IP
192.168.12.13 sebagai server yang membuka
layanan pada port 1241 dan setelah menerima
input dari client, server akan mengirimkan
balasan pada client.


Resmana Lim , Lauw Lim Un Tung
Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra
Hendrawan
Alumni Fakultas Teknologi Industrin, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra

ANALISA KEGAGALAN CALL DARI FLEXI KE GSM DI STO MANGGA BESAR JAKARTA PUSAT ANALISA KEGAGALAN CALL DARI FLEXI KE GSM DI STO MANGGA BESAR JAKARTA PUSAT

ANALISA KEGAGALAN CALL DARI FLEXI KE GSM DI STO MANGGA BESAR JAKARTA PUSAT
ANALISA KEGAGALAN CALL DARI FLEXI KE GSM
DI STO MANGGA BESAR JAKARTA PUSAT

Pada jurnal ini memaparkan tentang kehadiran teknologi CDMA dalam dunia telekomunikasi Rata Penuhyang mulai diperhitungkan oleh masyarakat dan para operator GSM yang selama ini menguasai pasar telekomunikasi. Salah satu contoh telepon seluler berbasis CDMA adalah Flexi yang diluncurkan oleh Telkom untuk menandingi operator GSM. Sebagai teknologi baru tentunya Telkom Flexi diluncurkan dengan banyak kelebihan antara lain kecepatan yang lebih tinggi, kualitas suara yang jernih, anti jamming dan sebagainya. Namun demikian timbul masalah baru yang harus dihadapi oleh Telkom Flexi pada saat ingin melakukan interkoneksi terhadap GSM, salah satunya adalah adanya kegagalan komunikasi (call).

Kegagalan komunikasi dari Flexi ke GSM bisa terjadi karena faktor jaringan Flexi maupun GSM, perilaku masing-masing user yang sedang berkomunikasi, dan juga sistem yang menghubungkan kedua jaringan ini. Sebagai sistem yang masih baru perencanaan jaringan yang belum sempurna mengakibatkan masih adanya daerah yang belum tercover dengan baik (blank spot), dan juga overlapping antar sel. Akibatnya timbul kegagalan call karena access failure, drop call, dan kegagalan signaling.

Kesimpulan yang dapat diambil dari jurnal ini adalah:
1. Penyebab kegagalan call dari Flexi ke GSM antara lain remote congestion (0.04%), network bloking (0.06%), system fault (0.27%), ISUP fault (1.59%), terminating busy (1.7%), terminating error (5.43%), dan originating release (33,96%).

2. Remote congestion , network bloking , system fault , ISUP fault , terminating busy , terminating error , dan originating release dapat teridentifikasi karena adanya access failure, drop call, dan signaling failure dalam jaringan.

3. Access failure, drop call, dan signaling failure terjadi karena kondisi RF yang buruk dari MS, BTS, BSC, MSC, dan Gateway antara lain daya terima MS yang rendah (kurang dari -75 dBm), daya pancar MS yang tinggi (lebih dari 20 dBm), FFER yang buruk (lebih dari 1%), nilai Ec/Io yang jelek (kurang dari -12 dB).

4. Ada 5 daerah yang mengalami masalah kegagalan call yaitu Pantai Mutiara Pluit, Pluit Raya Muara Baru, Komplek Duta Mas, Tanah Sereal, dan Pantai Ria Ancol karena kondisi RF yang buruk. Sedangkan hanya 2 daerah yang memiliki masalah RF paling kompleks adalah Pantai Mutiara Pluit dan Pantai Ria Ancol akibat letaknya yang jauh dari BTS.

5. Kondisi RF yang buruk timbul akibat daya pancar BTS yang sampai ke MS bervariasi tergantung dari kondisi lingkungan dan letak MS.


DAFTAR PUSTAKA
[1] www.stttelkom.ac.id/staf/.../Jurnal%20SNSI06-STIKOM%20BALI.doc
posting by Rinalto Hutabarat (41407010008) 0 comment
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral
dan Losses pada Trafo Distribusi

Julius Sentosa Setiadji1, Tabrani Machmudsyah2, Yanuar Isnanto1
1Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
2PT. PLN(Persero) Distribusi Jawa Timur
Email: julius@petra.ac.id


ABSTRAK

Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebab ketidakseimbangan tersebut
adalah pada beban-beban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut
muncullah arus di netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses (rugi-rugi), yaitu losses
akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Setelah dianalisa,
diperoleh bahwa bila terjadi ketidakseimbangan beban yang besar (28,67%), maka arus netral yang muncul juga besar
(118,6A), dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah semakin besar pula (8.62%).

Dewasa ini Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang. Seiring dengan laju pertumbuhan pembangunan maka dituntut adanya sarana dan prasarana yang mendukungnya seperti tersedianya tenaga listrik. Saat ini tenaga listrik merupakan kebutuhan yang utama, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk kebutuhan industri. Hal ini disebabkan karena tenaga listrik mudah untuk ditransportasikan dan dikonversikan ke dalam bentuk tenaga yang lain. Penyediaan tenaga listrik yang stabil dan kontinyu merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam memenuhi
kebutuhan tenaga listrik
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, terjadi pembagian beban-beban yang pada awalnya merata tetapi karena ketidakserempakan waktu penyalaan beban-beban tersebut maka menimbulkan ketidakseimbangan beban yang berdampak pada penyediaan tenaga listrik. Ketidakseimbangan beban antara tiap-tiap fasa (fasa R, fasa S, dan fasa T) inilah yang menyebabkan mengalirnya arus di netral trafo

TEORI TRANSFORMATOR
Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromag-net. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan
penyaluran tenaga listrik.
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday, yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada trans-formator diberi arus bolak-balik maka jumlah garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi
primer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah-ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat beda tegangan.
Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan
penyaluran tenaga listrik.

KESIMPULAN
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday, yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada trans-formator diberi arus bolak-balik maka jumlah garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah-ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat beda tegangan.



[1] Sulasno, Ir., Teknik Tenaga Listrik, Semarang :Satya Wacana, 1991.
[2] Abdul Kadir, Distribusi dan Utilisasi Tenaga
[3] Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Bandung: ITB, Listrik, Jakarta: UI - Press, 2000.
[4] Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL)
[5] Abdul Kadir, Transformator, Jakarta: PT. Elex 2000), Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2000.