Selasa, 06 Oktober 2009

MIKROKONTROLER AT89S51™ SEBAGAI PENGENDALI PENGIRIMAN INFORMASI KEBAKARAN MELALUI TELEPON SELULER.

MIKROKONTROLER AT89S51™ SEBAGAI PENGENDALI PENGIRIMAN INFORMASI KEBAKARAN MELALUI TELEPON SELULER.

Eri Prasetyo, Wahyu K.R. dan Riko Aprihadi

Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya 100 Depok

email : eri@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAKSI

Paper ini membahas mengenai sistem penyampaian informasi kebakaran melalui telepon seluler berbasis mikrokontroler. Sistem ini menggunakan beberapa perangkat utama dan tambahan, diantaranya adalah detektor asap sebagai pendeteksi asap jika terjadi kebakaran, mikrokontroler dan dua buah telepon seluler yang menggunakan jaringan GSM. Dengan sistem ini dapat mendeteksi kumpulan-kumpulan asap diatas 50°C dan mengirimkan informasi data (SMS) yang berisi “kebakaran” kepada nomor telepon seluler yang telah terprogram didalam mikrokontroler AT89S51. Dimana sistem ini dilengkapi dengan feed back untuk menyalakan buzzer dengan mengirimkan SMS balasan yang isinya berupa huruf “B”.

Kata Kunci : Detektor Asap, Mikrokontoler AT89S51, Komunikasi Serial, GSM

Pendahuluan

Kemajuan teknologi yang semakin pesat, membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan praktis. Kemajuan teknologi tersebut salah satu diantaranya adalah teknologi mikrokontroler. Penggunaan mikrokontroler akhir-akhir ini telah meluas ke segala bidang. Penggunaannya tidak hanya pada bidang komputer saja, tetapi juga telah digunakan pada peralatan-peralatan elektronik lainnya, misalnya perangkat yang bisa kita lihat sehari-hari, seperti telepon seluler, televisi, mesin cuci bahkan sampai ke instrument ruang angkasa. Mikrokontroler itu sendiri merupakan suatu komponen elektronika yang jika diberikan data masukan (input), memproses data masukan (input) tersebut, dan kemudian mengeluarkan hasil (output) dari data yang diproses tadi.

Teknologi lainnya adalah media yang digunakan dalam suatu hubungan telekomunikasi. Teknologi komunikasi jarak jauh sekarang ini tidak hanya menggunakan suatu kabel sebagai medianya, tetapi teknologi tanpa kabel yang biasa disebut dengan wireless sudah menjadi hal umum. Contoh teknologi tersebut adalah telepon seluler yang sudah berkembang sangat pesat, dimana hampir setiap orang mengunakan telepon seluler dalam berkomunikasi.

Dampak kemajuan teknologi lain yang tak kalah penting adalah adanya suatu alat yang dapat membantu dan meringankan manusia dalam mengurangi korban jiwa dan kerugian secara materil jika terjadi kebakaran pada suatu ruangan (rumah/gedung), yaitu dengan alat yang dapat mendeteksi asap (yang mengindikasikan terjadinya kebakaran) dalam suatu ruangan. Penggunaan alat ini semakin dibutuhkan, dengan semakin kompleksnya pekerjaan manusia dan tingginya faktor terjadinya kebakaran.

Didalam paper ini dibahas bagaimana merancang suatu sistem pemantau atau pendeteksi pada suatu ruangan (rumah/gedung) bila terdapat asap yang mengindikasikan terjadinya suatu kebakaran dengan menggunakan mikrokontroler. Mikrokontroler lewat telepon seluler didalam sistem memberikan informasi kepada pemilik ruangan, melalui pesan pendek (SMS) ke telepon seluler pemilik ruangan tersebut. Dan pemilik ruangan tersebut dapat menyalakan alarm lewat sms balik.

Landasan Teori

Detektor Asap (Smoke Detector)

Detektor asap merupakan sebuah produk yang dirancang untuk suatu bangunan (rumah atau gedung), yang bekerja untuk mendeteksi kumpulan-kumpulan asap. Agar manusia dapat mengetahui lebih cepat jika terjadi suatu kebakaran, sehingga dapat meminimalisir kerugian-kerugian yang diakibatkan dari kebakaran tersebut.

Detektor asap ini mempunyai beberapa sifat, diantaranya adalah [4]:

1. Sangat sensitif terhadap asap.

2. Jika supply yang masuk salah polaritas, tidak akan rusak.

3. Dapat dihubungkan lebih dari satu detektor asap secara bersama-sama.


Mikrokontroler AT89S51

Adapun mikrokontroler tipe AT89S51 yang kompatibel dengan produk MCS-51, yang diproduksi oleh ATMEL dengan teknologi memori yang tidak dapat hilang dan densitas tinggi, dimana penggunaannya cukup luas. AT89S51 memerlukan daya yang rendah dengan penampilan yang baik dengan menggunakan pengisi sistem yang dapat diprogram dengan mudah melalui ISP Memory Flash. Instruksi program dan model pin tidak beda dengan standar AT80C51. Komputer dengan mikrokontroler dapat berhubungan secara langsung hanya dengan menggunakan kabel antar muka (konektor paralel). Dengan ISP Memory Flash mengijinkan program yang telah dibuat dapat diganti dengan program yang baru dengan cara menghapus data yang ada pada mikrokontroler lalu mengisi dengan program baru. Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler ini adalah sebagai berikut [5]:

1. 4 Kbytes ISP (In- System Programmable) Memory Flash.

2. 8 bit CPU

3. 32 jalur I/O (Input/Output) yang dapat diprogram.

4. Dua buah timer/counter 16 bit.

5. Full DuplexSerial Port UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter).

6. 128 x 8 bit RAM internal.

7. 4 Kbyte EPROM ( Erasable and Programmable ROM).

8. Chip Oscillator.

9. Enam sumber sistem interupsi.

10. Watchdog Timer.

11. Daerah operasi 4-5 Volt.

12. Daerah frekuensi 0-33 MHz.

13. Waktu pengisian program singkat.

14. Program ISP sangat fleksible.


Short Message Service Centre (SMSC)

Short Message Service merupakan salah satu fitur yang disediakan dalam komunikasi seluler berupa pesan pendek, yang ditetapkan standart ETSI, pada dokumentasi GSM 3.40 dan GSM 3.38.

Pada saat mengirim pesan melalui SMS dari pesawat telepon seluler, pesan tersebut tidak akan langsung dikirim ke telepon seluler tujuan, melainkan akan dikirim terlebih dahulu ke SMSC, yang secara fisik dapat berwujud sebuah PC biasa. Setelah SMSC menerima pesan SMS dari pengirim, maka SMSC akan langsung mengirimkan pesan SMS tersebut ke telepon seluler yang dituju oleh pengirim,


Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan membuat desain sebuah sistem baik secara hardware maupun software. Mengimplementasikan desain yang telah dibuat tersebut, selanjutnya dilakukan beberapa uji coba sistem tersebut secara keseluruhan dan mengambil data-data yang diperlukan.

Prosedur pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1. mendesain dan membuat perangkat keras yang dibutuhkan.

2. mendesain dan membuat perangkat lunak yang dibutuhkan.

3. menguji coba sistem keamanan yang dihasilkan dengan cara:

  1. memasang sistem sensor yang dihasilkan di suatu ruangan
  2. memasang sistem keamanan mikrokontroler di suatu ruangan
  3. Membuat asap didalam ruangan
  4. Mengamati fungsi sistem

Pembahasan

Perancangan sistem

Dalam perancangan alat ini meliputi dua bagian, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras, terdiri dari detektor asap, mikrokontroler AT89S51, kabel konektor serial, dua buah pesawat telepon seluler dan buzzer. Sedangkan perangkat lunak berisikan program komunikasi antara mikrokontroler dengan telepon seluler, dimana program tersebut telah diprogram dalam mikrokontroler AT89S51.

Perancangan Mikrokontroler

Mikrokontroler yang digunakan pada alat ini sudah dalam bentuk sistem minimum, yang terdiri atas IC mikrokontroler, empat port I/O 10 kaki (8 bit data beserta Vcc dan ground), satu port ISP (In-System Progamming), rangkaian osilator (dengan frekuensi ±12 Mhz), port ALE dan PSEN dua kaki serta tombol RESET. Dengan internal program memory sebesar 4 Kbyte dan internal data memory sebesar 128 RAM.


Perangkat Lunak

Perangkat lunak atau yang biasa disebut software adalah instruksi-instruksi yang digunakan sebagai sistem suatu operasi agar dapat mengendalikan perangkat keras (hardware). Perangkat lunak ini merupakan suatu pendukung dari perangkat keras.

Untuk dapat mengendalikan sistem pada alat ini, digunakan mikrokontroler AT89S51. Bahasa program yang digunakan adalah bahasa assembler dengan sotfware program 8051 Editor, Assembler, Simulator IDE versi 1.18 produksi AceBus, yang dapat dijalankan pada platform windows dan kompatibel dengan produk MCS-51. Seperti nama softwarenya, kemampuannya adalah sebagai Editor (meng-edit program yang sudah ada secara langsung), Assembler (mengkompilasi program yang sudah ada untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak) dan Simulator (mensimulasi hasil program yang telah jalan, sehingga mengetahui secara jelas urutan deskripsi program yang telah dibuat). Sedangkan dalam pengisian program ke mikrokontroler hanya menggunakan ISP flash memory dan kabel antar muka ISP yang dihubungkan langsung ke komputer (PC) melalui koneksi RS 232. Program ini bertujuan untuk memberikan informasi (berupa SMS) kepada nomor telepon seluler yang telah diprogram di mikrokontroler AT89S51, dan menerima balasan SMS (apakah menyalakan buzzer atau tidak).


Penutup

Setelah alat yang dirancang terealisasi, dan dilakukan uji coba maka dapat diambil beberapa kesimpulan dengan melihat dari proses pengukuran, diantaranya adalah :

1. Komponen/bagian detektor asap akan bekerja pada suhu diatas 50ºC.

2. Rangkaian mikrokontroler akan bekerja jika terdapat tegangan masukan sebesar ± 5 volt DC, sehingga dapat segera mengirimkan SMS yang telah terprogram didalam mikrokontroler tersebut.

3. Buzzer akan menyala jika telepon seluler Siemens C55 mendapatkan balasan SMS yang berisikan huruf “B”.

4. Alat ini dapat memberikan informasi jika terjadi kebakaran kepada pemilik ruangan melalui telepon selulernya.


DAFTAR PUSTAKA

1. Sudjadi, Teori dan Aplikasi Mikrokontroler, Graha Ilmu, 2005.

2. Ir. Bustam Khang, Trik Pemrograman Aplikasi Berbasis SMS, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002.

3. Widodo Budiharto S., Si., M.Kom., Elektronika Digital dan Mikroprosesor, Andi, Yogyakarta, 2005.

4. http://www.smoke detector.com, Ionization Smoke Detector HC-202D.

5. http://www.atmel.com, Microcontroller AT89S51 ISP Flash Memory, Atmel Corporation, 2001.

4 komentar:

  1. bisa minta source codenya gak??
    tolong kirim ke dmarliska@yahoo.com

    BalasHapus
  2. bikin sndiri oey,,orang udah kerja keras maen minta source code aja

    BalasHapus
  3. yang reativ donk, orang sudah kasih ide gratis, mikir . . . . hasilnya sama caranya pasti bisa beda.

    BalasHapus
  4. terima kasih atas info nya ya mas,,

    artikel yang sangat mantab

    BalasHapus